Berdasarkan hasil survei dan kajian, wilayah ini dinilai sebagai habitat yang ideal bagi Kukang. Namun, pelepasliaran satwa tak cukup hanya melepas dan pergi.
"Di kawasan register, khususnya Resort Way Wayak yang dekat dengan zona inti, banyak masyarakat yang masih beraktivitas sebagai petani kopi. Keberadaan mereka bisa menjadi ancaman jika tidak diberikan pendampingan dan edukasi," ujar Aji.
YIARI khawatir tanpa edukasi dan pengawasan, masyarakat justru bisa terlibat dalam praktik perburuan yang membahayakan keberadaan satwa liar, termasuk yang dilindungi di kawasan tersebut.
Sejak awal 2017, YIARI menurunkan tim termasuk Aji Mandala Putra untuk mendampingi para petani kopi di kawasan tersebut.
Baca Juga: Warga Lampung Wajib Tahu! Masuk SMA/SMK Kini Pakai SPMB, Ini 4 Jalur Pendaftarannya
Seiring waktu, hubungan komunikasi antara petani dan tim YIARI semakin erat.
Berbagai program edukasi mulai diluncurkan.
Salah satunya adalah sekolah lapang yang digelar pada tahun 2022. Sekolah lapang ini fokus pada edukasi pertanian berkelanjutan, terutama dalam hal pembuatan pupuk organik.
“Salah satu petani dari Kelompok Tani Sumber Makmur bahkan sudah menguasai teknik pembuatan pupuk organik. Namanya Sri, dan ia akan menularkan pengetahuannya secara bertahap kepada anggota kelompok lainnya,” kata Aji.
Ia menjelaskan bahwa penggunaan pupuk organik mendukung sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Lampung Jadi Lumbung PMI: Target Kirim 30 Ribu Pekerja Per Tahun, Ini Strategi Pemerintah
Praktik ini tidak hanya menjaga kesuburan tanah, tetapi juga kelangsungan makhluk hidup dalam ekosistem pertanian.
“Lahan yang mereka garap ini digunakan jangka panjang, bahkan bisa diwariskan kepada anak-anak mereka. Maka penting untuk menerapkan pola bertani yang berkelanjutan, agar tanah dan hutan tetap terjaga,” lanjutnya.
Selain edukasi pertanian, YIARI juga menyalurkan bantuan berupa beberapa ekor kambing kepada kelompok tani. Kotoran kambing tersebut digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk organik.
YIARI juga mulai mendorong pembibitan dan penanaman tanaman akar tunjang di lahan petani.
Meski saat ini baru percobaan dalam program penanaman akar tunjang tapi Aji optimis kedepan akan maksimal.
“Kami tidak bisa memaksa secara langsung. Pendekatan kami bersifat bertahap, karena petani butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan tanaman jenis baru,” jelas Aji.
Berita Terkait
-
Warga Lampung Wajib Tahu! Masuk SMA/SMK Kini Pakai SPMB, Ini 4 Jalur Pendaftarannya
-
Lampung Jadi Lumbung PMI: Target Kirim 30 Ribu Pekerja Per Tahun, Ini Strategi Pemerintah
-
Innalillahi, Jemaah Calon Haji Lampung Timur Wafat di Tanah Suci Akibat Serangan Jantung
-
Pendaki Meninggal di Puncak Gunung Pesagi
-
Mantan Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri Meninggal Dunia
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
Terkini
-
Bertambah, Berikut Daftar Stasiun yang Melayani Pembatalan Tiket KA di Divre IV Tanjungkarang
-
Lampung In: Aplikasi Andalan Lampung atau Sekadar Gimmick?
-
Bocah TK Tewas di Kolam Bekas Galian di Lampung Selatan
-
Progres Perbaikan Jalan di Kota Bandar Lampung, Sudah Sampai Mana?
-
Liga 1 Semakin Dekat: Bhayangkara FC Bakal Tinjau Kesiapan Stadion Sumpah Pemuda