Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 15 Mei 2025 | 23:03 WIB
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan pemerintah bakal menyiapkan serta membangun tata kelola pekerja migran Indonesia (PMI) secara khusus di Provinsi Lampung. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pemerintah Pusat menargetkan Provinsi Lampung dapat memberangkatkan pekerja migran Indonesia (PMI) sebanyak 20 hingga 30 ribu orang setiap tahunnya.

"Tentunya dengan tata kelola yang sudah disepakati dan kami juga sudah bentuk task force di kementerian untuk mendesain tata kelola ini. Targetnya, ke depan minimal 20 hingga 30 ribu PMI dari Lampung diberangkatkan setiap tahun dengan perlindungan dan pelatihan yang layak,” kata Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding di Bandar Lampung, Kamis (15/5/2025).

Menurut dia, hal ini bukan sekadar mengirim tenaga kerja, tetapi investasi manusia yang akan membawa dampak positif ketika mereka kembali.

Sehingga pemerintah pun harus memastikan proses ini aman, legal, dan memberikan manfaat maksimal bagi keluarga dan daerah asal.

Baca Juga: Innalillahi, Jemaah Calon Haji Lampung Timur Wafat di Tanah Suci Akibat Serangan Jantung

"Terlebih Lampung adalah salah satu provinsi penyumbang PMI terbesar. Jadi bagi kami ini merupakan potensi dalam mengurangi pengangguran, kemudian mendorong terbentuknya ekosistem perlindungan PMI khususnya di Lampung," kata dia.

Abdul Kadir Karding mengatakan, salah satu yang telah disepakati yakni memaksimalkan sekolah-sekolah untuk mengonsolidasikan persiapan pemberangkatan PMI dalam jumlah yang besar.

"Jadi nanti ke depan sekolah-sekolah akan ada kelas migran. Untuk itu kami akan bangun ekosistem pelatihan yang terintegrasi, di situ ada sertifikasi, pemeriksaan kesehatan, dan juga pelatihan bahasanya, sehingga PMI yang ditempatkan itu insya Allah tidak perlu biaya mahal untuk berangkat," kata dia.

Abdul Kadir menyebut contoh nyata keberhasilan PMI ini menunjang ekonomi keluarga dan desa ditunjukkan oleh Desa Bumi Daya di Lampung Selatan.

Dari 2.000 penduduk, 250 di antaranya adalah PMI yang secara kolektif mengirimkan uang hingga Rp500 juta per bulan ke desa tersebut.

Baca Juga: Pendaki Meninggal di Puncak Gunung Pesagi

"Model serupa akan dikembangkan di kantong-kantong PMI lainnya di Indonesia, namun hal ini akan dibentuk dulu desainnya seperti apa. Target kita mengurangi kemiskinan serta memperkuat ekonomi daerah," kata dia.

Load More