SuaraLampung.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menilai perlu dilakukan intervensi serentak untuk mempercepat penurunan stunting di tiga kabupaten dengan persentase stunting tertinggi di Provinsi Lampung.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan, prevalensi stunting Provinsi Lampung sudah baik, karena sudah hampir mencapai target nasional yaitu 14,9 persen.
"Namun masih ada kabupaten yang prevalensinya di atas 20 persen," ujar Bonivasius Prasetya Ictiarto, Jumat (11/10/2024).
Ia mengatakan tiga daerah di Lampung yang memiliki angka stunting cukup tinggi tersebut adalah Kabupaten Lampung Barat sebesar 24,6 persen, Kabupaten Lampung Utara 23,5 persen, dan Way Kanan 22,7 persen.
Baca Juga:Tertibkan APK Liar, Bawaslu Gandeng Pemkot Bandar Lampung
"Jadi kalau mau mempercepat agar tiga kabupaten itu turun stuntingnya. Maka intervensi secara serentak langsung harus dilakukan secara konvergensi dengan fokus ke tiga kabupaten tersebut," katanya.
Boni menjelaskan intervensi tersebut dengan melakukan pendekatan spesifik melalui pemberian makanan bergizi yang menyasar balita, bayi dalam kandungan, dan sejak 1.000 hari pertama kehidupan.
"Intervensi melalui pendekatan spesifik secara cepat dengan memberi makanan bergizi ini dapat dilakukan melalui program dapur sehat atasi sunting. Sebab salah satu penyebab stunting adalah masalah gizi kronis, sehingga masalah itu harus diselesaikan satu per satu," ucap dia.
Menurut Boni, bila penurunan sudah dapat terlaksana dengan baik, maka harus dilakukan langkah pencegahan agar tidak muncul kasus stunting baru di daerah tersebut.
"Diharapkan dengan langkah tersebut maka tiga daerah di Provinsi Lampung dengan tingkat stunting di atas 20 persen dapat segera turun untuk mendorong pencapaian prevalensi provinsi yang sedikit lagi sudah mencapai target nasional," ujar dia. (ANTARA)
Baca Juga:Pengemudi Ojol dan Pedagang Kompak Tolak Lampu Merah di MBK, Apa Alasannya?