Pengemudi Ojol dan Pedagang Kompak Tolak Lampu Merah di MBK, Apa Alasannya?

Kemacetan di MBK ini disebabkan banyaknya pusat perbelanjaan dan kendaraan yang keluar dari area parkir

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 11 Oktober 2024 | 17:06 WIB
Pengemudi Ojol dan Pedagang Kompak Tolak Lampu Merah di MBK, Apa Alasannya?
Sejumlah warga menolak rencana pemasangan lampu lalu lintas di pertigaan Mal Boemi Kedaton (MBK), Kedaton, Bandar Lampung. [Lampungpro.co]

SuaraLampung.id - Sejumlah masyarakat menolak rencana pemasangan lampu lalu lintas (traffic light) atau lampu merah di Mal Boemi Kedaton (MBK) Bandar Lampung,

Pengemudi ojek online Sadam yang sering melintasi simpang tiga MBK menilai, keberadaan lampu lalu lintas justru bisa memperparah kemacetan.

"Ini karena jalan di sekitar MBK relatif sempit, terutama pada jam-jam padat. Kalau menurut saya dengan adanya lampu merah malah nambah macet, tapi kalau pemerintah sudah punya kebijakan, kami ikut saja," ujar Sadam dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Hal senada disampaikan Ragil, seorang pengemudi ojek online yang sudah bekerja sejak 2017. Menurutnya, selain volume kendaraan yang meningkat pada jam pulang kantor, keberadaan pusat perbelanjaan jadi biang keladi kemacetan.

Baca Juga:Janda 4 Anak di Bandar Lampung Banting Tulang Jadi Pengemudi Ojol, Motornya Sempat Raib Digondol Maling

"Kemacetan di MBK ini disebabkan banyaknya pusat perbelanjaan dan kendaraan yang keluar dari area parkir. Parkir yang keluar masuk itu bikin macet juga," ungkap Ragil.

Sementara itu, Akbar pengemudi ojek online lainnya mengatakan, pemasangan lampu lalu lintas kurang efisien. Walau begitu ia akan tetap mematuhi kebijakan tersebut jika sudah diberlakukan.

"Pemerintah pasti sudah survei dan diskusi, jadi kalau diputuskan ya ikut saja," sebut Akbar.

Salah satu pedagang di Jalan Teuku Umar, Wawan kurang setuju dengan pemasangan lampu merah jika alasan utamanya untuk mengatasi kemacetan.

Menurutnya, kemacetan di kawasan tersebut sudah cukup lumrah dan lebih lagi terkait dengan aktivitas masyarakat pada jam sibuk, seperti saat berangkat dan pulang kerja atau sekolah.

Baca Juga:Beroperasi Layaknya Diskotik, 3 Tempat Hiburan Malam di Bandar Lampung Disegel

"Sebenernya yang lebih penting adalah pengaturan lalu lintas oleh petugas. Polisi kadang kurang, tidak selalu ada," kata Wawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini