Menghadapi kenyataan ini lalu VOC menggunakan taktik diplomasi. Mereka mengirimkan seorang ulama bernama Tuang Mansyur dengan tugas membujuk orang-orang Lampung dan Selebar. Tuan Mansyur berhasil, sehingga orang Lampung dan Silebar itu mau menjual hasil ladanya kepada VOC. Harganya waktu itu sebelas ringgit tiap bahar.
Dapat dikatakan ekspedisi Van der Schuur gagal menjalankan tugasnya. Di Lampung mereka tidak mendapat sambutan yang baik dan tidak dapat menguasai perdagangan lada, apalagi mendirikan benteng. Ketika pada tanggal 21 November 1682 mereka pulang ke Jawa, kapal-kapal mereka hanya memuat 744.188 ton dengan harga F 62 292,312.