Mengapa Liwa Rawan Gempa? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Terakhir gempa dahsyat terjadi di Liwa pada 16 Februari 1994 dengan kekuatan 6,5 SR

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 16:41 WIB
Mengapa Liwa Rawan Gempa? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Ilustrasi Gempa. Liwa daerah rawan gempa. [unsplash]

SuaraLampung.id - Liwa,  ibu kota Kabupaten Lampung Barat, termasuk wilayah rawan gempa bumi. Tercatat sudah tiga kali Liwa mengalami gempa besar.

Terakhir gempa dahsyat terjadi di Liwa pada 16 Februari 1994 dengan kekuatan 6,5 SR. Gempa bumi itu menelan hingga 207 korban jiwa.

Dikutip dari Buku "Stay or leave? Dinamika Lanskap Arkeologi di Sesar Semangko Provinsi Lampung" terbitan LIPI tahun 2021, Liwa dan Kota Agung, Tanggamus, disatukan oleh jalur sesar aktif, Sesar Semangko, yang berimpitan dengan aliran Way Semangka yang curam.

Karakteristik lingkungan yang paling menonjol di wilayah Lampung Barat dan Tanggamus merupakan jejak aktivitas tektonik dan vulkanik berupa gawir dan lembah Sesar Semangko, Tufa Ranau, dan jaringan anak-anak sugai DAS Way Semangka.

Baca Juga:Penjelasan Badan Geologi Soal Gempa Garut M 5,2

Sesar Semangko merupakan bagian dari Sesar Sumatra yang tebentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu dengan jumlah keseluruhan sebanyak sembilan belas segmen sepanjang 1.650 km ke arah tenggara hingga barat laut.

Penelitian patahan Sumatra pernah dilakukan oleh R.W. van Bemmelen, seorang geolog Hindia Belanda dalam bukunya Geology of Indonesia pada tahun 1949.

Sesar aktif Sumatra membentang dari Teluk Semangko di Tanggamus, Lampung, hingga lembah Aceh. Sesar Sumatra yang memiliki laju pergeseran 6+4 mm/tahun.

Sesar ini merupakan sesar mendatar yang terbentuk sebagai akibat dari tumbukan lempeng miring (oblique) antara lempeng Hindia Australia yang menyusup ke lempeng Eurasia.

Keberadaan Sesar Semangko membentuk morfologi lingkungan yang khas, yaitu berupa terban (graben), seperti Dataran Tinggi Liwa, Kaldera Ranau, Cekungan Suoh, Antai, dan Warkuk yang disebut juga dengan Semangko (-rift) Zone.

Baca Juga:Gempa Garut Magnitudo 5,6, Terasa Sampai Bogor Hingga Bandung

Sumber gempa bumi sering terjadi dari masa ke masa pada jalur sesar ini, seperti gempa bumi di Liwa pada tahun 1908, 1933, dan 1994.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini