Bulog "Tidur", Petani Jagung Lampung Timur Gigit Jari: Harga Anjlok, Jagung Membusuk

harga jagung terus melorot dalam dua bulan terakhir.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 13 Mei 2025 | 22:59 WIB
Bulog "Tidur", Petani Jagung Lampung Timur Gigit Jari: Harga Anjlok, Jagung Membusuk
petani jagung Lampung Timur menjerit harga jagung terus melorot. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Petani jagung di Lampung Timur menjerit seiring terus menurunnya harga komoditas tersebut di tengah musim panen.

Petani jagung Desa Banjar Agung, Lampung Timur, Tori (46) mengemukakan harga jagung terus melorot dalam dua bulan terakhir.

"Harga jagung turun hingga menyentuh angka Rp3.800–Rp4.200 per kilogram," kata Tori dalam keterangannya di Lampung Timur, Selasa (13/5/2025).

Padahal, pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp5.500 per kilogram. Sayangnya, angka itu hanya tinggal janji, karena hingga Mei 2025, Bulog tak kunjung menjalankan kewajiban menyerap jagung petani.

Baca Juga:30 Pabrik di Lampung Ikuti Instruksi Gubernur Lampung Soal Harga Singkong

Petani pun gusar. Tumpukan jagung dibiarkan tergeletak di halaman rumah, sebagian bahkan membusuk karena tak laku dijual. Lahan-lahan yang semestinya jadi sumber penghidupan, kini jadi saksi bisu kegelisahan.

Tori mengaku kecewa melihat kondisi ini dan membuat petani berada di ujung tanduk.

“Jagung numpuk, harga anjlok, pembeli nggak ada. Mau jual ke siapa? Bulog juga diam saja,” keluhnya.

Menurutnya, tak sedikit petani yang memilih membiarkan ladangnya tak dipanen. Bukan karena malas, tapi karena hasil panen tak mampu menutupi ongkos tanam dan panen. Jika terus dipaksakan, kerugian hanya akan makin besar.

Tak hanya petani, para agen jagung pun ikut terkena imbas. Maryanto (47), agen jagung di daerah tersebut, mengatakan situasi ini memukul semua pelaku rantai distribusi.

Baca Juga:Gara-Gara Sampah, Kakak di Lampung Timur Tega Aniaya Adik Kandung

“Kami bingung mau beli jagung petani dengan harga berapa. Tanpa campur tangan Bulog, pasar jadi liar,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini