Sejarah VOC Pertama Kali Masuk ke Lampung dan Gagalnya Ekspedisi Van der Schuur

Barulah ketika terjadi pergolakan di Banten tahun 1682, VOC mulai ikut campur mengenai Lampung

Wakos Reza Gautama
Senin, 23 Oktober 2023 | 09:05 WIB
Sejarah VOC Pertama Kali Masuk ke Lampung dan Gagalnya Ekspedisi Van der Schuur
Ilustrasi kapal VOC. VOC pertama kali masuk ke Lampung. [anri.go.id]

Di sinipun penduduk tidak mengulurkan tangan kepada VOC bahkan banyak yang mau mengungsi. Rupanya keadaan politik di Ban- ten mempunyai pengaruh yang besar di Lampung. Ternyata sebagian besar penduduk Lampung masih memihak Sultan Ageng Tirtayasa.

Hal ini bukanlah tidak ada sebabnya.Pada bulan Juli 1682, Sultan Ageng Tirtayasa pernah mengirimkan delapan pencalang ke Lampung. Tugasnya mengadakan mobilisasi umum untuk meneruskan perang melawan Sultan Haji dan mendirikan gudang lada di Lampung. Sultan Ageng Tirtayasa sudah berniat menjadikan Lampung sebagai basis perjuangannya yang baru. Namun keburu kalah.

Di Lampung sendiri sudah ada yang memihak Sultan Haji dan VOC. Diantaranya Jenang Raja Ngembar yang baru saja menduduki tahta/jabatan di Semangka menggantikan pamannya Pangeran Purbanegara.

Karena itu Sultan Ageng Tirtayasa memberikan instruksi kepada Kepala Menaran Aria Suryajaya untuk menangkap atau membunuh Raja Ngembar.

Baca Juga:Strategi Pemprov Lampung Mengembangkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Secara Bersamaan

Arya Suryajaya melaksanakan instruksi ini dan bekerjsama dengan empat puluh pencalang dengan kekuatan bersenjata yang terdiri dari pejuang-pejuang dari Merak, Jo, Pangkal, Rajabasa, Telukbong Keteguhan, Menanga Ratai, dan Pedada, desa-desa di daerah Lampung Pesisir Teluk Betung.

Arya Surajaya berhasil menangkap Raja Ngembar, Dipati-dipati beserta anak buahnya sejumlah dua ribu orang dan bermaksud membawa ke Banten.

Tetapi karena mendengar kabar tentang berlabuhnya kapal-kapal VOC di Karang Kandang, ia membatalkan pelayarannya yang semula telah dilakukannya. Raja Ngembar ditinggalkan di Pulau Legundi dan Arya Surajaya berlayar ke Teluk Betung dan terus ke pedalaman.

V.d. Schuur tidak mengejar Arya Surajaya, tetapi berlayar ke kampung Ratai di Teluk Sabu, setelah mendapat kabar bahwa di sana ada perahu Silebar penuh dengan muatan lada.

Waktu itu rakyat Silebar banyak menyembunyikan kapal-kapal yang bermuatan lada di tepi-tepi pantai atau anak-anak sungai di hutan dan semak-semak. Ini bertujuan menghindari VOC.

Baca Juga:Lahan PTPN 7 di Kota Baru Kebakaran, Penyebab Masih Diselidiki

Muara sungai tempat bersembunyi itu lalu diberi berpagar sebagai penghalang dan juga dengan kapal perang kecil, berkekuatan empat puluh buah dengan seribu dua ratus pasukan yang antara lain bersenjatakan pula dua ratus bedil di bawah komando Nakhoda Kalipa dan Panjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini