SuaraLampung.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, berharap tidak ada lagi siswa-siswi sekolah keracunan akibat mengkonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Mudah-mudahan di kemudian hari tidak terulang lagi, kejadian seperti ini," kata Wakil Wali Kota Bandar Lampung Deddy Amarullah, Rabu (3/9/2025).
Menurutnya, MBG yang merupakan program pemerintah pusat harus dijaga kebersihannya, sehingga siswa yang mengkonsumsi makanan tersebut terjamin keselamatannya.
"Tentunya kami juga prihatin begitu dapat kabar ada siswa yang keracunan. Namanya makanan bergizi harus higienis," kata Deddy.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandar Lampung Mulyadi Syukri mengatakan, pihaknya telah menghentikan sementara distribusi dari dapur penyedia MBG yang menyuplai makanan ke sekolahan di Kecamatan Sukabumi.
"Dapur MBG di yang menyuplai MBG ke ke sekolah tersebut kami hentikan sementara sambil menunggu hasil pemeriksaan dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM)," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Muhtadi Arsyad Tumenggung menyebutkan bahwa kejadian keracunan MBG terjadi di SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Bandar Lampung serta SD di Campang Raya yang berada di Kecamatan Sukabumi.
"Total ada 247 siswa yang mengalami gejala keracunan, 12 di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan puskesmas. Alhamdulillah saat ini kondisi mereka semakin membaik,” katanya.
Dia mengatakan dalam hasil uji awal, yang dilakukan bersama pihak terkait, air bersih yang digunakan dalam pengolahan makanan di dapur penyedia makanan untuk siswa mengandung bakteri Escherichia coli (E.coli).
Baca Juga: MBG Jadi Petaka: Ratusan Siswa di Bandar Lampung Keracunan, E. Coli Mengintai!
"Dalam inspeksi di dapur penyedia makanan Bergizi Gratis (MBG) di Tirtayasa, kami menemukan sejumlah pelanggaran standar kebersihan. Ruang penyimpanan dan area pembuatan makanan dinilai tidak memenuhi syarat kebersihan," kata dia.
Muhtadi mengatakan bahwa temuan tersebut langsung disampaikan ke Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk segera ditindaklanjuti agar kejadian serupa tidak menimpa anak-anak sekolah lagi.
"Mereka menyatakan akan menghentikan sementara kegiatan dapur MBG itu sampai kondisi benar-benar steril dan sesuai standar sanitasi,” kata dia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
MBG Jadi Petaka: Ratusan Siswa di Bandar Lampung Keracunan, E. Coli Mengintai!
-
Ayung, Direktur PT CKB, Jadi Tersangka Korupsi BNI Griya - Begini Modusnya
-
Kejari Bandar Lampung Musnahkan Ratusan Gram Narkoba dan Ribuan Obat Ilegal
-
Dukung UMKM, Pemkot Bandar Lampung Janji Dampingi Urus Izin dan Sertifikasi Halal GRATIS
-
'Keran' Retribusi Pasar Gudang Lelang yang Bocor 10 Tahun Harus Ditutup, Negara Rugi Rp 520 Juta!
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Hanya Main 8 Menit di Utrecht, Miliano Jonathans Batal Ambil Sumpah WNI
- Jam Tangan Rp11,7 M Ahmad Sahroni Dikembalikan, Ibu Penjarah: Saya Juga Bingung Cara Pakainya
- Netizen Berbalik Kasihan ke Uya Kuya, Video Joget Kegirangan Gaji Rp 3 Juta Sehari Ternyata Editan
- Pastikan Gelar Demo 2 September 2025, BEM SI Bawa 11 Tunturan 'Indonesia Cemas', Ini Isinya
Pilihan
-
Sidang Etik Brimob: Akankah Kematian Affan Kurniawan Dilindas Rantis Berujung Pidana?
-
OOTD Liburan Lisa BLACKPINK: Santai Tapi Mewah dengan Tas Tomat Puluhan Juta
-
Jam Tangan Rp11 Miliar Ahmad Sahroni Akhirnya Balik, Ibu Bocah yang Viral: Bukan Hak Kita!
-
5 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, Memori Besar Baterai Awet
-
Cara Membuat Foto Profil Brave Pink dan Hero Green yang Lagi Viral di Media Sosial
Terkini
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG, Pemkot Bandar Lampung Buka Suara
-
Fokus Dana Murah, BRI Dorong Profitabilitas Lewat Layanan BRImo dan CASA
-
Bawang Merah Penyebab Inflasi? Pemprov Lampung Tempuh Cara Ini
-
5 Petinggi HIPMI Lampung Direhabilitasi Usai Pesta Narkoba, BNN Ungkap Alasannya
-
Detik-Detik Penyelamatan Nenek Samiyem: Hilang Dua Hari, Ditemukan Hidup di Dasar Sumur 18 Meter!