SuaraLampung.id - Sebuah insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Bandar Lampung setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu alarm bahaya yang serius.
Kejadian ini menyoroti celah krusial dalam sistem pengawasan makanan MBG yang harus segera ditambal. Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung menegaskan komitmen untuk memperketat pengawasan terhadap penyedia makanan MBG di sekolah, guna memastikan horor serupa tak terulang.
Insiden keracunan massal pada Jumat (29/9/2025) lalu, yang melibatkan dua sekolah di Kecamatan Sukabumi, adalah cambuk peringatan keras bagi pemerintah kota.
Kepala Diskes Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Tumenggung mengatakan kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius pemerintah kota.
"Kami akan memperketat pengawasan terhadap penyedia makanan sekolah agar kejadian serupa tidak terulang kembali," tegasnya, Selasa (2/9/2025).
Yang lebih mengejutkan, hasil uji awal mengungkap fakta mencengangkan: air bersih yang digunakan dalam pengolahan makanan di dapur penyedia makanan MBG untuk siswa positif mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli).
Bakteri ini, yang seringkali menjadi indikator kontaminasi feses, adalah biang keladi di balik masalah pencernaan serius dan dapat mengancam nyawa, terutama pada anak-anak.
Inspeksi mendalam di dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tirtayasa, Sukabumi, sontak membuka mata.
"Kami menemukan sejumlah pelanggaran standar kebersihan yang tidak bisa ditoleransi. Ruang penyimpanan dan area pembuatan makanan dinilai jauh dari kata layak dan tidak memenuhi syarat kebersihan," ungkap Muhtadi.
Baca Juga: Ayung, Direktur PT CKB, Jadi Tersangka Korupsi BNI Griya - Begini Modusnya
Bayangkan, tempat di mana makanan untuk ratusan anak disiapkan, ternyata menjadi sarang bakteri mematikan. Ini adalah preseden buruk yang tidak boleh dibiarkan.
Temuan mengerikan ini langsung disampaikan kepada Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan instruksi tegas untuk segera bertindak.
Respons cepat pun diambil: "Mereka menyatakan akan menghentikan sementara kegiatan dapur MBG itu sampai kondisi benar-benar steril dan sesuai standar sanitasi," kata Muhtadi. Sebuah langkah yang tepat, namun juga mengindikasikan betapa parahnya kondisi yang ada.
Total, ada 247 siswa yang menjadi korban keracunan makanan MBG, meliputi SDN 2 Sukabumi, SMPN 31 Bandar Lampung, serta SD di Campang Raya, semuanya berada di Kecamatan Sukabumi.
Dari jumlah tersebut, 12 siswa harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan puskesmas.
"Alhamdulillah, saat ini kondisi mereka semakin membaik," ujar Muhtadi, sedikit melegakan di tengah keprihatinan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Ayung, Direktur PT CKB, Jadi Tersangka Korupsi BNI Griya - Begini Modusnya
-
Kejari Bandar Lampung Musnahkan Ratusan Gram Narkoba dan Ribuan Obat Ilegal
-
Dukung UMKM, Pemkot Bandar Lampung Janji Dampingi Urus Izin dan Sertifikasi Halal GRATIS
-
'Keran' Retribusi Pasar Gudang Lelang yang Bocor 10 Tahun Harus Ditutup, Negara Rugi Rp 520 Juta!
-
Jual Motor Curian di Facebook, Dua Maling di Bandar Lampung Kena Jebak Korbannya Sendiri
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Garasi Mobil Rahasia Ditemukan Massa, 8 Mobil Mewah Ahmad Sahroni Hancur Kena Amuk
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
5 Petinggi HIPMI Lampung Direhabilitasi Usai Pesta Narkoba, BNN Ungkap Alasannya
-
Detik-Detik Penyelamatan Nenek Samiyem: Hilang Dua Hari, Ditemukan Hidup di Dasar Sumur 18 Meter!
-
MBG Jadi Petaka: Ratusan Siswa di Bandar Lampung Keracunan, E. Coli Mengintai!
-
UMKM Pecel Ndoweh Kota Batu Sukses Buktikan Bisa Naik Kelas Berkat Dukungan Penuh BRI
-
Deflasi di Lampung, BI: Biaya Pendidikan Turun, Harga Bahan Pangan Stabil