Dua SRU menyisir aliran irigasi menggunakan perahu karet milik Basarnas dan BPBD Lampung Timur, menyusuri setiap jengkal harapan. Sementara itu, satu SRU lainnya melakukan penyisiran dari jalur darat di sepanjang bantaran irigasi.
Upaya ini didukung peralatan canggih seperti Aqua Eye untuk mendeteksi objek di bawah air dan UWSD (Underwater Search Device).
Kerja keras tim gabungan akhirnya membuahkan hasil sekitar pukul 09.00 WIB. Titik terang yang dinanti datang dalam wujud yang paling memilukan. Korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.
“Korban ditemukan pada koordinat 5°07'52.0"S - 105°25'03.8"E, berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi awal dilaporkan tenggelam. Selanjutnya korban dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Sekampung,” ujar Rachmat Afriza.
Baca Juga:Tragedi di Pantai Goa Matu: Bripda Alfindo Ditemukan Tewas Usai 3 Hari Pencarian Dramatis
Penemuan ini menjadi penutup dari operasi SAR yang telah berlangsung selama dua hari. Pada pukul 10.00 WIB, operasi secara resmi ditutup, dan seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing, membawa serta duka atas tragedi yang menimpa pemuda 23 tahun tersebut