"Tadi malam, kawanan gajah liar kembali masuk ke wilayah permukiman warga. Ada tujuh rumah semi permanen yang mengalami rusak berat," ujar Umi.
Dalam video yang beredar, tampak rumah-rumah berbahan kayu milik warga porak poranda akibat amukan kawanan gajah tersebut.
Pihak kepolisian bersama stakeholder terkait kini tengah mendata kerusakan dan merumuskan solusi untuk menangani konflik manusia dengan satwa liar.
Umi menambahkan bahwa pihaknya telah mengadakan rapat darurat bersama TNI, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS),
Baca Juga:Novelis Ika Natassa Murka ke ASN Lampung Barat yang Menghina Dirinya
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan pemerintah daerah. Rapat ini bertujuan mencari solusi jangka pendek dan panjang untuk menangani permasalahan ini.
"Kami sudah rapat bersama beberapa pihak, termasuk TNI, TNBBS, BKSDA, dan pemerintah daerah. Langkah mitigasi sedang dirumuskan agar kejadian serupa tidak terulang," jelasnya.
Menurut dia, pihak terkait akan segera melakukan langkah-langkah untuk mendorong kawanan gajah kembali ke habitat alaminya di kawasan hutan lindung. Selain itu, pemerintah daerah juga sedang menyiapkan bantuan untuk warga yang terdampak.
Sebelumnya kawanan gajah liar mengamuk di Talang Badar, Blok 3, Pekon Gunung Doh, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, Senin (30/12/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Muhammad Jihad Fajar Balman mengatakan insiden serangan gajah mengakibatkan satu warga bernama Suarni tewas dan lima rumah warga rusak.
Baca Juga:Pesta Sekura Cakak Buah: Tradisi Unik Lampung Barat di Momen Lebaran Idul Fitri