SuaraLampung.id - Kasus Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) atau Flu Singapura di Kota Bandar Lampung terus meningkat dari bulan ke bulan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Desti Mega Putri mengatakan, pihaknya sudah menangani 54 pasien Flu Singapura sampai 22 Mei 2024.
Kasus Flu Singapura di Bandar Lampung, kata Desti, cenderung meningkat setiap bulannya di mana pada Mei terdapat 17 orang yang terserang oleh penyakit ini.
"Data kami, tertinggi ada di Mei dengan 17 kasus, kemudian April 15 kasus, Maret 11 kasus, Februari 4 kasus, dan Januari 7 kasus," kata dia.
Baca Juga:Reihana Siap Hadapi Eva Dwiana di Pilwakot Bandar Lampung 2024
Desti menjelaskan, gejala Flu Singapura ditandai dengan demam, nyeri tenggorokan, nafsu makan yang menurun dan nyeri atau tidak enak badan.
Kemudian dalam 1-2 hari akan timbul bintik-bintik merah di rongga mulut yang kemudian pecah menjadi sariawan.
"Selanjutnya penderita Flu Singapura juga akan mengalami ruam pada kulit dan bintik merah pada telapak tangan, tapi bisa juga timbul di tungkai, bokong dan sekitar kulit kemaluan," kata dia.
Namun begitu, Desti mengungkapkan bahwa gejala Flu Singapura umumnya ringan sehingga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari
“Sampai saat ini belum ditemukan adanya kasus kematian karena dari Flu Singapura,” kata dia.
Baca Juga:Aksi Curanmor di Sukarame Gagal Berkat Alarm Motor Berbunyi
Desti mengimbau warga Bandar Lampung untuk terus meningkatkan imunitas tubuh dan personal hygiene agar terhindar dari terinfeksi Flu Singapura.
“Kalau pun ada warga yang terserang, kami sarankan segera berobat ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat dan melakukan isolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut," kata dia. (ANTARA)