SuaraLampung.id - Penyidik Kepolisian Daerah atau Polda Lampung mengungkap penyelundupan paket 3 kilogram sabu. Polisi pun memburu dua pelaku, berinisial IGS (45) dan PJP (45) hingga ke Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Lombok Barat Ajun Komisaris Polisi Faisal Afrihadi mengungkapkan kedua warga Lombok Barat tersebut terlibat dalam penangkapan gembong narkoba di Lampung.
"Dugaannya mereka berdua ini sebagai penghubung jaringan di Lampung. Bosnya sudah tertangkap terlebih dahulu di Lampung, dan mereka berdua ini pengembangan," kata Faisal.
Peran keduanya terungkap, saat bos jaringan ini tertangkap dengan barang bukti 3 kilogram sabu dalam perjalanan pengiriman ke Pulau Lombok.
Baca Juga:Atap Gedung SMP Negeri 1 Lampung Timur Roboh, Siswa Terpaksa Belajar di Ruang Laboratorium
"Ketika bosnya tertangkap, barang sudah di jalan. Makanya tim dari Lampung mengikuti sampai ke Lombok dan menangkap mereka berdua di Mataram," ujarnya.
Kedua pelaku, ditangkap di salah satu hotel berbintang di wilayah Kota Mataram. Keduanya ditangkap Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB dibantu Tim Reserse Narkoba Polresta Mataram, Jumat (27/5). Polisi kemudian melakukan pengembangan ke rumah IGS di Jagaraga, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat.
"Karena lokasi pengembangan di Lombok Barat, kami turut membantu dalam penggeledahan di rumah IGS," ucap dia.
Melansir ANTARA, Berat barang bukti yang ditemukan di areal kamar mandi tersebut mencapai 42 gram. Bahkan dari hasil penggeledahan turut ditangkap dua pria berinisial INB dan IKJ.
"Tidak ada barang bukti terkait narkoba dari dua orang itu. Tetapi karena hasil tes urine salah satu di antaranya dinyatakan positif mengandung zat metamphetamine, maka akan dilakukan rehabilitasi," ujarnya.
Baca Juga:Begal Lampung Tengah Berulah Belasan Kali, Menyerahkan Diri Minta Ditemani Anggota DPRD
Faisal mengatakan bahwa pihaknya akan tetap memproses secara hukum IGS perihal temuan barang bukti 42 gram sabu di rumahnya.
"Tetapi kami akan tunggu proses hukum di Lampung selesai. Kalau di sana sudah selesai, baru yang di Lombok Barat masuk," kata