SuaraLampung.id - Satu ruang kelas IX, di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur rorboh. Peristiwa tersebut terjadi Senin (30/5/2022) pagi, namun dipastikan tidak ada korban jiwa.
Kepala Sekolah SMPN 1, Labuhan Maringgai menjelaskan semua atap atau genteng dan kayu penyangga atap roboh tanpa sisa. Robohnya atap bangunan gedung kelas 9 tersebut di akibatkan konstruksi bangunan yang sudah rapuh.
"Sudah lama kondisinya rapuh, sudah kami ajukan ke pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan, namun tidak pernah di realisasikan" kata Murniati kepada Suaralampung.id, Senin (30/5/2022).
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan, sehingga kepala sekolah memiliki inisiatif untuk memindahkan tempat belajar siswa kelas IX, dan ruang laboratorium IPA dijadikan tempat belajar kelas IX.
Baca Juga:Begal Lampung Tengah Berulah Belasan Kali, Menyerahkan Diri Minta Ditemani Anggota DPRD
"Sudah lama 4 bulanan, siswa kelas IX saya pindahkan ke ruang Laboratorium, karena kondisi gedung sudah lapuk, dan benar tadi pagi roboh," kata Murtini.
Bukan hanya gedung kelas IX yang mengkhawatirkan, namun ruang guru (kantor) kondisinya sudah memprihatinkan dan sudah mendekati roboh, atap ruangan sudah tampak turun ke bawah karena penyangga genteng tidak mampu lagi.
"Saya khawatir kalau kantor nanti roboh, pada saat jam belajar guru guru pasti terdampak, ini kalau tidak segera diperbaiki kaki juga was was berada di ruangan".Kata Murniati.
Jika terjadi musim hujan dan angin kencang saat belajar sejumlah guru dengan sendirinya meninggalkan ruangan mencari tempat yang lebih aman, karena kondisi bangunan ruang guru sudah tidak layak.
Kepala Ekonomi Kesejahteraan Kecamatan Labuhan Maringgai, Tri Hastuti saat di lokasi kejadian memastikan kerugian akibat gedung sekolah yang roboh mencapai 100 juta. Kata Tri Hastuti untuk menindak lanjuti dirinya melakukan pendataan dan akan di laporkan ke Bupati Lampung Timur.
Baca Juga:Perputaran Uang pada Expo UMKM Apeksi Bandar Lampung Capai Rp1,3 Miliar
"Iya kami dapat informasi dari buk kepala sekolah jam 10 pagi, langsung ke sekolahan untuk memastikan, ini kami data dan ambil beberapa foto untuk kami laporkan ke pak Bupati," ucap Tri Hastuti.
Kontributor : Agus Susanto