Waduh! Gegara Minyak Goreng di Bandar Lampung Sulit, Pedagang Gorengan Tidak Berjualan

Masyarakat Bandar Lampung kesulitan mendapatkan minyak goreng, akibatnya pedagang gorengan terpaksa tidak berjualan.

Tasmalinda
Rabu, 16 Februari 2022 | 19:42 WIB
Waduh! Gegara Minyak Goreng di Bandar Lampung Sulit, Pedagang Gorengan Tidak Berjualan
Penjual gorengan. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraLampung.id - Masyarakat Bandarlampung yang mengantri dalam kegiatan operasi pasar yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung mengeluhkan ketersediaan minyak goreng yang semakin sulit di pasaran.

"Susah minyak goreng ini sekarang, di pasar tradisional dan juga mini market juga ga ada," kata salah satu warga Sumur Batu, Bandarlampung, Sunawati, saat mengantri dalam operasi pasar di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung, Rabu.

Ibu Suna yang berprofesi sebagai pedagang gorengan tersebut mengaku telah tiga hari tidak berjualan dikarenakan sulitnya mendapatkan minyak goreng.

"Kalau seminggu biasa menghabiskan 12 liter minyak goreng," katanya sambil merasa kecewa karena operasi pasar yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung dibatalkan sebab terjadi kerumunan.

Baca Juga:Kasus Korupsi Dana Hibah KONI Lampung, Kejati Segera Tetapkan Tersangka

Warga Bandarlampung lainnya, Eva Hartati pun mengatakan bahwa sudah tiga hari tidak mendapatkan minyak goreng, sehingga terpaksa semua masakan pun direbus.

"Ya terpaksa kita rebus semua makanan, sudah tiga hari ga dapat minyak. Saya sudah ke pasar dan mini market kosong semua minyak goreng, ada juga harganya Rp45 ribu per liter," katanya.

Terkait operasi pasar yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung yang dibatalkan karena masyarakat berkerumun, ia pun merasa kecewa.

"Pak, dari pagi di sini nunggu, tapi dibatalkan ya kami kecewa lah, kalau stok minyak ada di pasaran nga mungkin kami mau ngantre gini," kata dia.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Lampung M Zimmi Skil
menjelaskan bahwa dibatalkannya operasi pasar yang diadakan setiap hari Rabu tersebut dikarenakan masyarakat tidak patuh prokes.

Baca Juga:Sidak ke Distributor Minyak Goreng, Bupati Lampung Timur Malah Dapati Gudang Kosong

"Karena ini masih dalam masa pandemi COVID-19 dan masyarakat saat mengantre berkerumun padahal waktu operasi pasar belum mulai maka kami bubarkan, sebab ditakutkan terjadi penyebaran COVID-19," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini