SuaraLampung.id - Pola tanam intercropping atau tumpang sari tanaman kopi dan lada menjadi upaya meningkatkan produktivitas komoditas tersebut di Provinsi Lampung.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan salah satu lahan pertanian yang tengah dikembangkan menggunakan pola tumpang sari atau intercropping tersebut ada di Pekon Sinar Jaya Kabupaten Lampung Barat.
"Komoditas kopi dan lada merupakan komoditas unggulan Provinsi Lampung, dengan inovasi ini jadi upaya meningkatkan kembali. Dan diharapkan dapat memaksimalkan produksi dan produktivitas kebun. Sehingga dapat menambah pendapatan petani," katanya.
Arinal menjelaskan jenis tanaman lada yang digunakan untuk tumpang sari dengan kopi tersebut menggunakan bibit lada sambung Melada dengan varietas lokal yaitu lada Natar I yang dikembangkan oleh Universitas Lampung.
Baca Juga: Pilkada Lampung Utara 2024: Ardian Saputra Dapat Restu Budi Utomo, Hamartoni Cari Pendamping
"Bibit lada ini punya keunggulan tahan terhadap penyakit phytophthora atau penyakit busuk pangkal batang yang menjadi masalah utama budidaya lada, harapannya ini bisa meningkat produktivitas," ucap dia.
Menurut Arinal, saat ini umur lada sambung yang telah dikembangkan di Kabupaten Lampung Barat kurang lebih berumur satu tahun dan dapat mulai dipanen saat berumur dua tahun.
Selain lada, Lampung juga merupakan sentra penghasil kopi terbesar kedua di Indonesia. Berdasarkan data statistik perkebunan Provinsi Lampung 2022 perkebunan kopi Lampung memiliki luas sebesar 155.165 hektare dan memiliki kapasitas produksi mencapai 113.739 ton yang seluruhnya dikelola rakyat.
"Untuk ekspor kopi robusta di 2022 sebesar 283.814 ton dengan nilai 536 juta dolar Amerika Serikat," ujar Arinal.
Ia melanjutkan di Provinsi Lampung ada tiga kabupaten terbesar penghasil kopi, dan yang terbesar ada di Kabupaten Lampung Barat dengan jumlah produksi mencapai 55.080 ton.
Baca Juga: 4 Orang Jadi Tersangka Korupsi Bendungan Margatiga, Ini Orang-orangnya
"Selain menggunakan pola tanam tumpang sari lada dan kopi, ada beberapa program utama pembangunan sub sektor perkebunan dengan sasaran peningkatan kesejahteraan masyarakat, antara lain penggunaan kartu tani serta revitalisasi lada," tambahnya.
Kemudian, ada juga upaya dalam meningkatkan daya saing kopi, kakao dan komoditas unggul lainnya. Serta mencegah dan memberantas peredaran pupuk palsu.
"Semoga pembangunan sub sektor perkebunan di Provinsi Lampung dapat terus meningkat, baik produksi dan produktivitasnya. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan peningkatan nilai ekspor," kata Arinal. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Ini Cewek yang Bilang Satpam Jelek dan Hina Pemotor, Endingnya Diarak Mahasiswa
-
Jessica Wongso Cover Lagu Lama Daniel Caesar, Belum 24 Jam Sudah FYP
-
Super Lengkap, Menjajal Menu di Angkasa Kopi Tiam Kota Jambi
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
Terkini
-
Menang Versi Hitung Cepat, Ini Kata Eva Dwiana
-
13 Laporan Dugaan Politik Uang Warnai Pilkada Serentak Lampung
-
Update Hasil Hitung Cepat Pilkada Serentak 2024 di Lampung
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Cabup Pringsewu Riyanto Pamungkas Cukur Gundul
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada Serentak 2024 di Lampung, Sejumlah Petahana Tumbang