SuaraLampung.id - Bagi seorang pemula, semangat untuk memulai olahraga lari seringkali menggebu-gebu. Sepatu baru sudah siap, playlist favorit sudah terpasang, dan target kilometer pertama sudah terbayang di depan mata.
Dalam euforia ini, ada satu langkah krusial yang paling sering diabaikan: pemanasan. Banyak yang menganggapnya sebagai buang-buang waktu dan lebih memilih untuk langsung "tancap gas".
Padahal, melewatkan pemanasan adalah resep jitu menuju cedera yang bisa memupuskan semangat Anda dalam sekejap.
Pemanasan bukanlah sekadar meregangkan otot secara asal. Ini adalah sebuah ritual transisi yang mempersiapkan tubuh Anda secara fisik dan mental dari kondisi istirahat ke kondisi aktivitas intens.
Bagi pelari pemula, yang otot dan persendiannya belum terbiasa dengan guncangan dan tekanan berulang saat berlari, pemanasan yang benar adalah investasi terbaik untuk kenyamanan, performa, dan keberlanjutan hobi baru Anda. Lantas, seperti apa pemanasan yang ideal?
Pentingnya Pemanasan: Menyalakan 'Mesin' Tubuh Anda
Bayangkan tubuh Anda adalah sebuah mobil. Anda tidak akan langsung mengendarainya dengan kecepatan tinggi sesaat setelah mesin dinyalakan di pagi yang dingin, bukan?
Anda perlu membiarkannya "panas" terlebih dahulu. Konsep yang sama berlaku untuk tubuh Anda. Pemanasan yang efektif bertujuan untuk:
Menaikkan Suhu Tubuh dan Otot: Otot yang lebih hangat menjadi lebih elastis dan lentur, sehingga mengurangi risiko robekan atau terkilir.
Baca Juga: Solusi Lari Nyaman untuk Hijabers: 5 Rekomendasi Jogger Pants yang Sopan dan Anti-Gerah
Meningkatkan Aliran Darah: Aliran darah yang lancar akan mengirimkan lebih banyak oksigen dan nutrisi ke otot-otot yang akan bekerja keras, sehingga meningkatkan daya tahan.
Mempersiapkan Jantung dan Paru-paru: Detak jantung dan laju pernapasan akan meningkat secara bertahap, menghindari "kejutan" pada sistem kardiovaskular saat Anda mulai berlari.
Mengaktifkan Sistem Saraf: Pemanasan mengirimkan sinyal dari otak ke otot, meningkatkan koordinasi dan waktu reaksi, sehingga gerakan lari Anda lebih efisien.
Kunci Utama: Pemanasan Dinamis, Bukan Statis!
Inilah kesalahan paling umum yang dilakukan pemula. Banyak yang mengira pemanasan adalah dengan melakukan peregangan statis (menahan posisi regangan selama 15-30 detik).
Riset modern menunjukkan bahwa peregangan statis sebelum berolahraga justru bisa menurunkan performa dan kurang efektif dalam mencegah cedera.
Berita Terkait
-
Solusi Lari Nyaman untuk Hijabers: 5 Rekomendasi Jogger Pants yang Sopan dan Anti-Gerah
-
5 Sepatu Lari New Balance dengan Harga Terjangkau, Kualitasnya Juara
-
Jangan Asal Beli! Ini 5 Rekomendasi Sepatu Lari Murah Terbaik untuk Pemula
-
Atlet Muaythai Lampung Abdul Muis Kalahkan Peraih Emas PON Papua
-
Atlet Muaythai Lampung Dilarikan ke RS Usai Kena KO di PON XXI
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jangan Lewatkan! 5 Link Sebar Saldo Gratis ShopeePay, Siap Isi Dompet Hingga Rp2,5 Juta
-
Polisi Sikat Pengedar Ekstasi dan Pesta Sabu di Lampung Utara
-
Komplotan Pencuri Sawit di Tulang Bawang Diciduk, Satu Residivis Kambuhan
-
5 Spot Treatment Murah untuk Atasi Jerawat Membandel
-
Desa BRILiaN Jadi Bukti Keberhasilan BRI dalam Pemberdayaan UMKM Desa