Wakos Reza Gautama
Kamis, 17 Juli 2025 | 21:19 WIB
Gerakan pemanasan sebelum lari. [Unsplash.com/Luemen Rutkowski]

SuaraLampung.id - Bagi seorang pemula, semangat untuk memulai olahraga lari seringkali menggebu-gebu. Sepatu baru sudah siap, playlist favorit sudah terpasang, dan target kilometer pertama sudah terbayang di depan mata.

Dalam euforia ini, ada satu langkah krusial yang paling sering diabaikan: pemanasan. Banyak yang menganggapnya sebagai buang-buang waktu dan lebih memilih untuk langsung "tancap gas".

Padahal, melewatkan pemanasan adalah resep jitu menuju cedera yang bisa memupuskan semangat Anda dalam sekejap.

Pemanasan bukanlah sekadar meregangkan otot secara asal. Ini adalah sebuah ritual transisi yang mempersiapkan tubuh Anda secara fisik dan mental dari kondisi istirahat ke kondisi aktivitas intens.

Bagi pelari pemula, yang otot dan persendiannya belum terbiasa dengan guncangan dan tekanan berulang saat berlari, pemanasan yang benar adalah investasi terbaik untuk kenyamanan, performa, dan keberlanjutan hobi baru Anda. Lantas, seperti apa pemanasan yang ideal?

Pentingnya Pemanasan: Menyalakan 'Mesin' Tubuh Anda

Bayangkan tubuh Anda adalah sebuah mobil. Anda tidak akan langsung mengendarainya dengan kecepatan tinggi sesaat setelah mesin dinyalakan di pagi yang dingin, bukan?

Anda perlu membiarkannya "panas" terlebih dahulu. Konsep yang sama berlaku untuk tubuh Anda. Pemanasan yang efektif bertujuan untuk:

Menaikkan Suhu Tubuh dan Otot: Otot yang lebih hangat menjadi lebih elastis dan lentur, sehingga mengurangi risiko robekan atau terkilir.

Baca Juga: Solusi Lari Nyaman untuk Hijabers: 5 Rekomendasi Jogger Pants yang Sopan dan Anti-Gerah

Meningkatkan Aliran Darah: Aliran darah yang lancar akan mengirimkan lebih banyak oksigen dan nutrisi ke otot-otot yang akan bekerja keras, sehingga meningkatkan daya tahan.

Mempersiapkan Jantung dan Paru-paru: Detak jantung dan laju pernapasan akan meningkat secara bertahap, menghindari "kejutan" pada sistem kardiovaskular saat Anda mulai berlari.

Mengaktifkan Sistem Saraf: Pemanasan mengirimkan sinyal dari otak ke otot, meningkatkan koordinasi dan waktu reaksi, sehingga gerakan lari Anda lebih efisien.

Kunci Utama: Pemanasan Dinamis, Bukan Statis!

Inilah kesalahan paling umum yang dilakukan pemula. Banyak yang mengira pemanasan adalah dengan melakukan peregangan statis (menahan posisi regangan selama 15-30 detik).

Riset modern menunjukkan bahwa peregangan statis sebelum berolahraga justru bisa menurunkan performa dan kurang efektif dalam mencegah cedera.

Load More