Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 01 Mei 2024 | 10:42 WIB
Ilustrasi truk menepi. Sopir truk asal Lampung Tengah curhat uang modal nikah habis dikuras para pemalak di jalinsum. [Presisi.co]

SuaraLampung.id - Viral di TikTok video pengakuan seorang sopir asal Lampung Tengah menjadi korban pemalakan hingga penodongan senjata tajam oleh preman di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Video yang diunggah akun medsos TikTok @ekonyarafifdriver hingga kini ditonton sebanyak 1,6 juta kali. Dalam video itu, Eko menumpahkan kekesalannya atas pemalakan yang terjadi pada Minggu (28/4/2024).

Eko mengaku kesal karena uang yang dipalak preman itu dia kumpulkan untuk modal menikah. Dia mengatakan awalnya ingin menabrak para preman itu. Tapi dia ingat orang tuanya dan takut ditangkap. Dua pun meminta Polri agar menangkap para pemalak.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik mengatakan, pihaknya menelusuri akun TikTok tersebut dan menemukan korban bernama Panut Sang Sangko alias Eko, warga Desa Komering Agung, Kecamatan Gunungsugih, Kabupaten Lampung Tengah.

Baca Juga: Pria Ini Tikam Orang yang Mengeroyoknya hingga Tewas saat Membela Diri, Kini Jadi Tersangka

"Tim gabungan bergerak cepat menuju rumah orang tua korban. Sesampainya di lokasi, tim bertemu langsung Panut alias Eko beserta orang tua dan calon istri korban, dan seorang saksi," ujar Umi, Selasa (30/4/2024) dikutip dari Lampungpro--jaringan Suara.com.

Dari keterangan korban, aksi pemalakan itu dialami Eko bersama Dwi saat mengendarai truk dan melintasi Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, Minggu (28/4/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.

Waktu itu, korban disalip dari sebelah kanan oleh dua laki-laki tidak dikenal berboncengan mengendarai sepeda motor. Keduanya menyuruh korban berhenti dengan cara menghadang mobil truk korban dari arah depan.

Kemudian seorang laki-laki turun dari sepeda motor langsung berjalan menuju ke pintu kiri mobil korban. Pria ini membuka pintu kiri truk dan langsung masuk ke kabin kendaraan dan menyuruh korban dan rekannya menyerahkan uang.

"Sesampainya di tempat kejadian perkara, korban disuruh berhenti dan seorang laki-laki tidak dikenal berada di dalam kabin keluar dari mobil sambil menyuruh korban keluar dari mobil," ungkap Kabid Humas.

Baca Juga: Sopir Truk Buah dan Sayur Teriak-teriak Minta Diseberangkan ke Merak: Bisa Busuk Ini Barang

Lebih lanjut kembali datang dua orang laki-laki tidak dikenal berboncengan mengendarai sepeda motor lainnya. Sehingga hingga pelaku berjumlah empat laki-laki.

Saat itu, korban dimintai uang sejumlah Rp600 ribu dengan alasan sebagai uang keamanan karena baru pertama kali melintasi lokasi itu. Korban sempat menolak dan bernegosiasi dengan para pelaku, hingga diberikan uang Rp450 ribu.

"Setelah diberi uang, para pelaku ini membuat cap bertuliskan 'LL' menggunakan cat semprot putih di bak sebelah kiri truk sebagai tanda keamanan," kata Umi.

Setelah truk selesai diberikan cap, korban bersama Dwi merupakan kernet melanjutkan perjalanan ke Lampung. Namun saat melintasi jembatan perbatasan antara Sumatera Selatan dan Lampung, truk korban kembali dipepet oleh dua dari empat laki-laki tidak dikenal sebelumnya.

"Di sini korban ditodong dengan pisau. Karena panik, akhirnya Eko memberikan uang Rp300 ribu ke kedua pelaku. Setelah mendapatkan uang, para pelaku memutar arah langsung pergi meninggalkan korban. Akibat peristiwa ini total korban mengalami kerugian Rp750 ribu," ucap Umi.

Menindaklanjuti peristiwa, tim gabungan membawa Eko dan Dwi menuju lokasi kejadian dan langsung melakukan pengecekan hingga olah tempat kejadian perkara.

Peristiwa ini terjadi di Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. "Saat ini Polres Mesuji-Polda Lampung telah berkoordinasi dengan Polsek Mesuji-Polres OKI Polda Sumatera Selatan, untuk menindaklanjuti peristiwa dugaan pemalakan tersebut," tegas Umi.

Atas tindak lanjut tersebut, Umi menyebutkan, korban dan keluarga memberikan ucapan terima kasih kepada Kapolda Lampung dan jajaran yang merespon cepat peristiwa tersebut. "Iya, korban berterima kasih kepada Pak Kapolri hingga Pak Kapolda atas respon cepat Polri dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat," kata Kombes Umi.

Load More