SuaraLampung.id - Keberadaan harimau Sumatera yang sering masuk ke permukiman warga di Pesisir Barat membuat petugas terkait mengambil langkah antisipasi.
Salah satu upaya yang ditempuh tim Polres Pesisir Barat dan Polhut Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) adalah mendirikan pos pantau.
Pos pantau ini berdiri di wilayah Pekon Rawas, Pekon Padang Raya dan Pekon Pelita Jaya. Ketiga desa ini dipilih karena harimau pernah memangsa ternak warga di sana.
Kasi Humas Polres Pesisir Barat Ipda Kasiyono mengatakan pembangunan pos pantau ini untuk memperkuat pemantauan dan mempercepat respons tim dalam menangkap harimau yang masih berkeliaran.
Baca Juga:Bus Terbakar di Jurang TNBBS Pesisir Barat, 3 Penumpang Tewas Terpanggang
"Pos pantau ini diharapkan dapat membantu kami dalam mengawasi pergerakan harimau, menjaga keamanan masyarakat, dan meminimalkan konflik antara manusia dan satwa liar," kata dia, Jumat (13/12/2024).
Sementara itu, tim Polhut TNBBS juga memulai pemasangan jebakan harimau. Sebelum pemasangan, tim akan memetakan lokasi strategis di area yang diyakini sebagai jalur pergerakan harimau.
Langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses evakuasi hewan tersebut ke habitat yang lebih aman.
Polres Pesisir Barat mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melapor jika menemukan jejak atau tanda keberadaan harimau di sekitar lingkungan mereka.
Keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama, sembari terus mendukung upaya pelestarian satwa liar di kawasan konservasi.
Baca Juga:Gagalkan Penyelundupan "Narkoba Basah", KKP Sita Benih Bening Lobster Senilai Rp7,8 Miliar di Krui
Sebelumnya ditemukan jejak kaki harimau Sumatera di kawasan Way Balak sekitar area Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Tohir, Pesisir Barat, Selasa (10/12/2024).
Polres Pesisir Barat bersama pemerintah daerah dan Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), dan Polisi Kehutanan (Polhut) mengambil langkah-langkah pencegahan terkait adanya penemuan jejak langkah harimau tersebut.
Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra mengatakan, pihaknya bersama masyarakat sekitar mengecek ke lokasi dan memastikan keberadaan jejak-jejak harimau tersebut.
"Kami melibatkan pihak yang berkompeten seperti TNBBS, Polhut, dan TNI, guna mendeteksi keberadaan harimau dan mengarahkan satwa tersebut kembali ke habitat aslinya di dalam hutan," kata Alsyahendra.