SuaraLampung.id - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) memajukan sektor pariwisata untuk pertumbuhan ekonomi Lampung yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan mengatakan, di tengah berbagai tantangan iklim dan ketidakpastian global yang tinggi, pengembangan sektor pariwisata akan memperkuat kinerja perekonomian domestik sebagai pilar ketahanan ekonomi Lampung.
Menurutnya, kondisi El-Nino pada 2023 sangat mempengaruhi perekonomian Lampung yang didominasi sektor pertanian, memantik semangat untuk terus melakukan transformasi ekonomi.
Junanto menyebutkan, pada forum strategis yang mempertemukan seluruh pemangku kepentingan, kita akan tinjau strategi-strategi mengoptimalkan sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan baru.
Baca Juga:Petahana dan Pj Kepala Daerah di Lampung Harus Diawasi Bawaslu Jelang Pilkada 2024
Pemerintah Provinsi Lampung, lanjutnya, berkomitmen memperkuat nilai tambah perekonomian dari atraksi pariwisata Lampung yang beragam.
Sekda Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, mengatakan pengelolaan sektor pariwisata yang baik juga mendukung kemandirian fiskal untuk pembangunan daerah.
“Lampung memiliki berbagai wisata bahari, olahraga air, dan konservasi flora dan fauna yang indah, sekarang kita perlu dorong jumlah kunjungan wisatawan, length of stay, dan ekspor jasa," katanya.
Ia menyebutkan, berdasarkan data Kemendagri dan Kemenkeu, hanya ada tiga kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki PAD lebih besar dibandingkan dana transfer, dan ketiganya adalah daerah dengan pengelolaan paiwisita yang baik.
Keragaman atraksi pariwisata Lampung merupakan suatu aset yang harus dikelola dengan baik dan profesional.
Baca Juga:Ditemukan Sapi Kurban Terinfeksi Cacing Hati di Lampung Selatan, Amankah Dikonsumsi?
“Sebuah aset hanya akan menjadi potensi jika tidak dioptimalkan, di-leverage, bahkan bisa menjadi beban biaya. Pemerintah Provinsi Lampung perlu membuat dedicated team untuk mengelola berbagai atraksi pariwisata berdasarkan prinsip-prinsip product management," CEO Markplus Institute, Jacky Mussry.
Jacky juga menyampaikan bahwa pengembangan sektor pariwisata tidak hanya berfokus pada atraksi yang indah, namun bagaimana Pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta mengembangkan amenitas, akses, sumber daya manusia, dan promosi.
“Harapannya, wisatawan bisa memiliki brosur yang memiliki panduan jelas bagaimana cara menikmati keindahan Lampung secara holistik," ujar Jacky.
Ia menambahkan, infrastruktur Lampung saat ini memperkuat competitive advantage penguatan sektor pariwisata Lampung dari sisi akses.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, menyampaikan pengembangan pariwisata Provinsi Lampung juga memiliki keunggulan di sisi akses yang saat ini dilayani Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
“Beroperasinya JTTS memberikan multiplier effect bagi sektor konstruksi, pertanian, dan perdagangan Lampung dari sisi output, pendapatan rumah tangga, dan penyerapan tenaga kerja," tambahnya. (ANTARA)