Beras Langka di Lampung, Arinal: Indikasi Monopoli

bila ada kelangkaan di pasaran dimungkinkan ada indikasi monopoli beras yang terjadi.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 16 Februari 2024 | 15:13 WIB
Beras Langka di Lampung, Arinal: Indikasi Monopoli
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sidak pasar tinjau kelangkaan beras. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan bahwa ada indikasi monopoli beras jika terjadi kelangkaan beras di Provinsi Lampung.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, Provinsi Lampung merupakan lumbung pangan karena penghasil beras secara nasional.

"Kalau di lumbung pangan ini berasnya langka ini yang harus dipertanyakan kenapa," ujar Arinal Djunaidi, Jumat (16/2/2024).

Ia mengatakan bila ada kelangkaan di pasaran dimungkinkan ada indikasi monopoli beras yang terjadi.

Baca Juga:Dua Caleg yang Namanya Tercoblos Duluan di Surat Suara Bakal Diperiksa Bawaslu Bandar Lampung

"Kalau ada kelangkaan pasti ada yang tidak baik dalam proses ketersediaan, dan kemungkinan ada monopoli yang tidak menguntungkan. Saat ini kami pelajari terlebih dahulu mengenai ini, sebab kita punya aturan bahwa beras ini masuk dalam kedaulatan pangan jadi harus tersedia," katanya.

Arinal menjelaskan untuk menyikapi adanya isu kelangkaan beras di tengah masyarakat, pemerintah daerah bersama Bank Indonesia melakukan pemantauan ke pasar-pasar tradisional di Kota Bandar Lampung.

"Hari ini kami memantau ke pasar-pasar tradisional dalam rangka menyikapi ketersediaan beras yang disinyalir ada kelangkaan, ternyata beras masih tersedia di pasar," ucapnya.

Menurut dia, dengan adanya pemantauan langsung ke pasar tradisional diharapkan dapat menjadi salah satu langkah menjaga ketersediaan pangan terutama menjelang Ramadhan.

"Wajib hukumnya beras sebagai pangan utama tersedia untuk konsumsi masyarakat, kalau gabah memang aturannya tidak boleh keluar. Yang pasti untuk indikasi monopoli akan kami pelajari untuk mengambil langkah selanjutnya," tambah Arinal.

Baca Juga:Diperiksa Bawaslu Kasus Surat Suara Tercoblos, KPPS TPS 19 Way Kandis Bilang Begini

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung pada 2023 luas panen padi diperkirakan sebesar 532,77 ribu hektare mengalami kenaikan sebanyak 14,52 ribu hektare atau 2,80 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 518,26 ribu hektare.

Dan dengan produksi padi sekitar 2,73 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 40,62 ribu ton GKG atau 1,51 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 2,69 juta ton GKG.

Sedangkan bila dikonversikan menjadi beras untuk dikonsumsi maka produksi beras pada 2023 diperkirakan sebesar 1,57 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 23,35 ribu ton atau 1,51 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 1,55 juta ton.

Kalau di lumbung pangan ini berasnya langka ini yang harus dipertanyakan kenapa," ujar Gubernur. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini