SuaraLampung.id - Perpustakaan Daerah Lampung menargetkan koleksi buku bacaan yang tersedia dapat mencapai 135 ribu buku guna mendukung peningkatan indeks literasi daerah.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Riski Sofyan mengatakan, saat ini koleksi buku yang ada baru berjumlah 75 ribu eksemplar.
Untuk itu, kata Riski, koleksi buku, baik buku digital ataupun buku fisik harus ditambah agar sesuai dengan rasio jumlah penduduk.
Menurut dia, pengembangan perpustakaan melalui penambahan koleksi ini harus terus dilakukan, karena gedung yang besar, maka koleksi bukunya harus banyak.
Baca Juga:Pelajar di Jati Agung Dicabuli Mahasiswa, Terbongkar dari Percakapan WA
"Meski memiliki keterbatasan anggaran, tapi ini tidak akan menghambat upaya penambahan koleksi buku, sebab kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penyediaan buku tambahan," ucapnya.
Menurut Riski, penyediaan buku dari pihak swasta ataupun BUMN tersebut dilakukan melalui skema program tanggung jawab sosial dan hibah buku.
"Penambahan koleksi buku ini tidak hanya dari alokasi anggaran pemerintah, tetapi kami bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan program tanggung jawab sosial dan hibah buku," tambahnya.
Untuk koleksi buku digital yang dimiliki saat ini sekitar 6.000-7.000 unit dan akan terus ditambah untuk memfasilitasi para pembaca.
"Kami akan bekerja sama dengan universitas dan para akademisi juga untuk meningkatkan indeks literasi di Lampung, selain meningkatkan jumlah koleksi akan dilakukan juga kegiatan bersama seperti diskusi, kelas minat, dan pengembangan bakat," ujar Riski.
Baca Juga:4 OPD di Pemkot Bandar Lampung Berubah Nama, Ini Daftarnya
Diketahui Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Lampung pada 2022 sebesar 59,99 masih di bawah IPLM rata-rata yaitu sebesar 64,48. (ANTARA)