SuaraLampung.id - Enam kabupaten di Provinsi Lampung menjadi target pelaksanaan program Pelayanan Sosial Jejaring Masyarakat (Yansos Jejama) di tahun 2024.
Program Yansos Jejama adalah layanan rehabilitasi kepada penyandang disabilitas yang langsung mendekat ke lokasi tempat tinggal para penyandang disabilitas.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi mengatakan, pada 2024 program Yansos Jejama menargetkan enam kabupaten sebagai lokasi kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas.
Enam kabupaten itu yakni Kabupaten Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, Pringsewu, Pesawaran, dan Kota Metro.
Baca Juga:46 TPS di Bandar Lampung Masuk Kategori Rawan, Ini Lokasinya
"Total akan ada 600 orang penyandang disabilitas yang akan mendapatkan pelayanan rehabilitasi," kata Aswarodi.
Sedangkan di APBD perubahan pemerintah daerah akan melaksanakan program rehabilitasi bagi penyandang disabilitas di sembilan daerah yang belum mendapatkan layanan tersebut.
Aswarodi mengatakan, di Lampung ini kurang lebih ada 40 ribu penyandang disabilitas, dan baru 25-30 persen atau 10 ribu lebih penyandang disabilitas yang menerima layanan rehabilitasi dari panti rehabilitasi milik pemerintah ataupun lembaga kesejahteraan sosial.
"Sehingga melalui program Yansos Jejama ini kami mencoba memberikan pelayanan ke 75 persen penyandang disabilitas yang belum mendapatkan layanan rehabilitasi," katanya.
Aswarodi mengatakan, kebanyakan penyandang disabilitas yang belum tersentuh layanan rehabilitasi berada di daerah 3T, yang memiliki akses transportasi dan jangkauan informasi yang sulit.
Baca Juga:Tahun 2024, BEI Lampung Memperkuat Literasi Pasar Modal
Pelayanan rehabilitasi ini dilaksanakan di lokasi seperti balai desa atau kecamatan dengan penyandang disabilitas yang jumlahnya cukup banyak.
"Nanti dalam melakukan pelayanan kami didampingi tim yang meliputi dokter, psikiater, BPJS, Disdukcapil. Dalam sekali pelayanan akan menyasar 100 orang penyandang disabilitas, nanti keluarga juga akan diberikan biaya transportasi untuk mengantar penyandang disabilitas untuk ke lokasi," katanya.
Menurut Aswarodi, pada tahun 2023 sudah ada 1.500 orang penyandang disabilitas di desa-desa yang mendapatkan intervensi rehabilitasi yang dilakukan bisa satu sampai tiga kali dalam satu bulan di satu kabupaten.
"Kuota memang 100 orang yang mendapatkan layanan, akan tetapi kalau ada yang datang lebih kami akan datangi langsung ke rumah masing-masing. Tujuan akhir program ini semua penyandang disabilitas bisa mendapatkan layanan rehabilitasi, dan pemerintah kabupaten serta kota bisa meniru program ini sehingga hak-hak penyandang disabilitas bisa terpenuhi," katanya. (ANTARA)