Mobilisasi ASN dan Politik Uang Jadi Sorotan Bawaslu Bandar Lampung pada Pemilu 2024

sorotan Bawaslu Bandar Lampung ialahmobilisasi aparatur sipil negara (ASN) dan politik uang.

Wakos Reza Gautama
Kamis, 13 Oktober 2022 | 09:10 WIB
Mobilisasi ASN dan Politik Uang Jadi Sorotan Bawaslu Bandar Lampung pada Pemilu 2024
Anggota Bawaslu Bandar Lampung Yusni Ilham menyampaikan ada 2 hal yang jadi fokus pengawasan pada Pemilu 2024. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bandar Lampung akan fokus mengawasi dua hal pada Pemilu 2024 mendatang. 

Dua hal krusial yang jadi sorotan Bawaslu Bandar Lampung ialah mobilisasi aparatur sipil negara (ASN) dan politik uang.

"Mobilisasi ASN dan politik uang masih jadi hal yang krusial di Bandar Lampung dalam menghadapi Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024," kata Anggota Bawaslu Bandar Lampung Yusni Ilham, Rabu (12/10/2022).

Menurutnya, isu kerawanan Pemilu serentak 2024 di Kota Bandar Lampung tidak berbeda jauh dengan Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 sebelumnya.

Baca Juga:Erwin Aksa: Problem Mendasar Kita Saat Ini adalah Pendidikan, Berikutnya Ekonomi

"Terlebih terkait netralitas ASN, persoalan ini awal tahapan pemilu sudah muncul bahkan sudah ada yang kami usut,” kata dia.

Ia mengatakan guna upaya pencegahan, Bawaslu Bandar Lampung telah berkirim surat kepada pimpinan daerah terkait netralitas ASN di kota setempat pada pemilu.

"Sudah dua kali kami mengirimkan surat pencegahan perihal netralitas ASN,” kata dia.

Kemudian, lanjut dia, fokus pengawasan juga dititikberatkan pada kegiatan politik uang (money politic) untuk memilih salah satu pasangan calon.

"Dalam hal ini kami tidak hanya fokus terhadap tindakan politik uangnya saja. Sebab berdasarkan pengalaman politik uang yang dilakukan bukan hanya sekedar nilai rupiah yang diberikan namun terdapat janji atau materi lainnya," kata dia.

Baca Juga:Tak Kapok Masuk Penjara 2 Kali, Residivis Asal Lampung Timur Sudah Puluhan Kali Mencuri Motor

Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas, Bawaslu Bandar Lampung itu juga mengatakan selain dua yang menjadi fokus pengawasan pada tahapan pemilu, pihaknya juga tetap akan mengawasi potensi-potensi kampanye hitam yang dilakukan di media sosial.

"Termasuk berita hoaks dan politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) akan kami awasi. Di sini kami menyasar kepada pemilih pemula yang rentan terkena hoaks maka nanti akan kami beri sosialisasi agar mereka semakin paham dan menjadi pemilih cerdas," kata dia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini