SuaraLampung.id - Dewan Pers mengimbau insan pers mengedepankan empati dalam pemberitaan istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Dewan Pers meminta pers tidak membangun spekulasi dalam pemberitaan baku tembak di rumah Kadiv Propam.
Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers Yadi Hendriana mengatakan hal itu untuk menghindari traumatis yang dialami istri dan keluarga Ferdy Sambo.
"Menghindari pengalaman yang traumatik itu penting. Kita paham keluarga memiliki putra dan putri; dan juga hindari spekulasi, kemudian asumsi tak mendasar, dan lain-lain. Saya paham jurnalis sudah paham apa itu jurnalisme empati," kata Yadi Hendriana di Gedung Dewan Pers Lantai 7, Jumat (15/7/2022).
Yadi menilai sejumlah pemberitaan di media bersifat spekulatif dan berasal dari sumber tidak resmi; sehingga dampak pemberitaan tersebut sangat berbahaya.
Oleh karena itu, dia mengimbau insan pers untuk berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dalam melakukan pemberitaan.
"Informasi harus betul-betul dilihat secara profesional. Jangan ada spekulasi," tambahnya.
Insan pers seharusnya menulis penjelasan dari Mabes Polri tanpa berspekulasi lebih jauh.
"Artinya, spekulasi lebih jauh kan banyak terjadi. Artinya, kita belum tahu benar atau tidak," katanya.
Pernyataan serupa juga disuarakan pengacara pihak istri Ferdy Sambo, Arman Hanis.
- 1
- 2