Pascapembunuhan, Rumah Terduga Pelaku Mutilasi Bocah SD di Lampung Timur Dijaga Ketat Polisi

polisi menggelar apel siaga di depan rumah terduga pelaku mutilasi di Lampung Timur

Wakos Reza Gautama
Kamis, 03 Maret 2022 | 16:38 WIB
Pascapembunuhan, Rumah Terduga Pelaku Mutilasi Bocah SD di Lampung Timur Dijaga Ketat Polisi
Rumah terduga pelaku mutilasi bocah SD di Lampung Timur dijaga ketat aparat kepolisian, Kamis (3/3/2022). [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Kediaman rumah terduga pelaku mutilasi bocah SD di Lampung Timur dijaga ketat aparat kepolisian, Kamis (3/3/2022) siang.

Terlihat tim Sabhara Polres Lampung Timur dan anggota Polsek Rayon 2 menggelar apel siaga di depan rumah terduga pelaku mutilasi di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur.

Apel pasukan dipimpin Kabagren Polres Lampung Timur Kompol Husni Ali Akbar.

Satu Polsek melibatkan 3 anggota, dan anggota Sabhara Mapolres Lampung Timur 10 anggota. 

Baca Juga:Pemutilasi Anak SD di Lampung Ditangkap Warga, Kasus Terungkap Bermula dari Suara Teriakan hingga Penemuan Jempol Kaki

Penjagaan dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pascaperistiwa pembunuhan Rafi bocah usia 11 tahun. 

Kasat Reskrim Polres Lampung Timur AKP Ferdiansyah menjelaskan anggota yang dilibatkan untuk melakukan penjagaan dari rayon 2, yang melibatkan Polsek Labuhanratu, Sekampung, Bumiagung, Margatiga, Way Jepara, Braja Selebah, Matarambaru dan Bandar Sribhawono.

"Kami kerahkan, rayon 2 melibatkan delapan polsek, guna membuat situasi kondusif, pascaperistiwa pembunuhan tersebut," ujar AKP Ferdiansyah.

Rafi bocah kelas 5 SD asal Lampung Timur menjadi korban mutilasi dimana kepalanya terpotong dan terbelah serta perutnya robek. 

Jasad Rafi korban mutilasi ditemukan di Perkebunan Dusun Subing Jaya, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhanratu, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (3/3/2022) pagi.

Baca Juga:Pelaku Mutilasi Bocah di Lampung Timur Diduga ODGJ, Sempat Dihakimi Massa

Menurut keterangan Kepala Desa Rajabasa Lama, Zunaidi sebelum peristiwa pilu terjadi korban bersama dua rekannya pergi ke kebun untuk mencari buah durian.

 "Korban berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 dan ditemukan dalam kondisi meninggal pukul 06.30 oleh Pak Asli," kata Kades Rajabasa Lama Zunaidi.

Melihat kondisi tersebut, kata Zunaidi, orang yang pertama melihat peristiwa langsung memberi kabar kepada sejumlah warga dan Polisi. Seketika itu Polisi dan puluhan warga menuju perkebunan dimaksud.

Sekitar pukul, 10.00 korban selesai dievakuasi oleh pihak kepolisian dan di bawa ke Rumah Sakit Umum Sukadana, untuk di lakukan autopsi guna mengetahui benda yang digunakan untuk memutilasi korban.

"Langsung di bawa ke Rumah Sakit, untuk dilakukan autopsi, sementara keluarga besar menyiapkan prosesi pemakaman nya," kata Zunaidi.

Terduga Pelaku Sempat Dihakimi Massa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini