SuaraLampung.id - Seorang bocah yang masih TK bernama Asila Latalita (6) ditemukan tewas di kolam bekas galian tanah di Desa Bangunan, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (3/7/2025) pukul 12.30.
Menurut keterangan saksi, korban bermain bersama sepupunya, Ilham (10), di sekitar kolam bekas galian tanah yang memiliki kedalaman sekitar 1,5 meter.
Tak lama kemudian keduanya tak terlihat lagi. Ini membuat sang kakak, Ahmad Rivail (14), melakukan pencarian. Alangkah kaget Rivail saat menemukan keduanya sudah mengambang di tengah kolam.
Rivail segera berenang dan menyelamatkan sepupunya terlebih dahulu, baru kemudian mencoba menolong sang adik.
Baca Juga:Tewas Tanpa Celana di Kebun Karet, Siti Sulasih Diduga Diperkosa lalu Dibunuh
Bantuan warga bernama Sarip (45) datang kemudian dan membantu mengangkat Ilham ke tepi kolam. Meskipun korban langsung dibawa ke Bidan Jamilah di Desa Bangunan, nyawa Asila tidak dapat diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga.
Menanggapi peristiwa ini, personel Polsek Palas langsung menuju lokasi untuk melakukan pemasangan garis polisi (police line) di sekitar kolam galian sebagai bentuk pengamanan dan penegasan bahwa lokasi tersebut sementara dinyatakan tidak aman.
“Kami turut berduka atas musibah ini. Kolam bekas galian yang tidak diberi pagar pengaman memang rawan membahayakan anak-anak. Kami imbau kepada seluruh warga agar lebih berhati-hati dan melarang anak-anak bermain di area terbuka yang berpotensi membahayakan,” ujar Kapolsek Palas Iptu Suyitno.
Dari hasil visum luar oleh tim medis Puskesmas Palas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga juga menyatakan bahwa kejadian ini adalah murni musibah, dan menolak dilakukannya autopsi dengan menandatangani surat pernyataan resmi.
Kepolisian Sektor Palas meminta pemilik galian dan masyarakat sekitar agar segera memasang pagar atau tanda peringatan di sekitar kolam bekas galian untuk mencegah kejadian serupa. Polisi juga akan terus melakukan patroli dialogis ke titik-titik rawan seperti kolam, saluran irigasi besar, dan sungai tanpa pengaman.
Baca Juga:Tips Memilih Hewan Kurban di Idul Adha 2025
“Kami mengajak masyarakat untuk bersama menjaga anak-anak dari risiko bahaya lingkungan. Bila menemukan kolam atau tempat serupa yang berbahaya, segera laporkan agar kami bisa bantu tindak lanjut pengamanan,” tambah petugas.
Kejadian ini menjadi pengingat bersama bahwa pengawasan terhadap anak dan penanganan lokasi berisiko adalah tanggung jawab semua pihak — keluarga, masyarakat, dan pemerintah desa.