Puncak Gelombang Omicron di Indonesia Diperkirakan Awal Februari

varian Omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari

Wakos Reza Gautama
Rabu, 12 Januari 2022 | 11:49 WIB
Puncak Gelombang Omicron di Indonesia Diperkirakan Awal Februari
Ilustrasi varian Omicron. Penyebaran varian Omicron di Indonesia mencapai puncaknya pada Februari. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Puncak kasus Omicron di Indonesia diperkirakan terjadi pada awal Februari mendatang. Hal ini melihat dari fenomena yang terjadi di negara lain. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, varian Omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari varian Delta.

"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," kata Luhut dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Selasa (11/1/2022) dikutip dari ANTARA.

Kendati demikian, sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan, sehingga pemerintah menyiapkan strategi yang berbeda dengan penanganan varian Delta.

Baca Juga:Muncul Wacana Endemi dengan Tersebarnya Omicron, WHO: Tidak di 2022

Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu mengemukakan saat ini Omicron telah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang baru dengan puncak yang lebih tinggi di berbagai negara dunia.

Indonesia, lanjutnya, bukan tidak mungkin dapat mengalami hal yang sama.

"Namun kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada. Karena pengalaman kita menghadapi Delta varian kemarin," ujarnya.

Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa Bali itu, menegaskan kondisi Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omicron.

Kesiapan itu didukung oleh tingkat vaksinasi yang sudah lebih tinggi, kapasitas pengetesan dan pelacakan yang jauh lebih tinggi, hingga sistem kesehatan yang jauh lebih siap baik dalam hal obat-obatan, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen dan fasilitas isolasi terpusat.

Baca Juga:Omicron Menyebar, Begini Kata WHO Soal Anggapan Covid-19 seperti Flu

"Termasuk Molnupiravir (obat COVID-19, red.) dari Merck yang sudah didatangkan oleh Menteri Kesehatan," katanya.

Dengan berbagai kesiapan tersebut dan belajar dari pengalaman yang lalu, Luhut optimistis kasus tidak akan meningkat setinggi negara lain.

"Namun syaratnya kita semua harus disiplin. Saya ulangi, kita semua harus disiplin, dan kita semua harus kompak. Keberhasilan kita mengendalikan varian Omicron tidak mungkin dapat dicapai tanpa kerja sama semua pihak, terutama dalam menjalankan protokol kesehatan," kata dia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini