SuaraLampung.id - Densus 88 Antiteror Polri menggelar operasi penangkapan terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di Lampung.
Setidaknya sudah ada 8 terduga teroris anggota JI yang ditangkap Densus 88 di Lampung. Mereka ditangkap di berbagai wilayah di Lampung seperti Bandar Lampung, Pesawaran, Lampung Selatan, Metro, dan Pringsewu.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut banyak anggota jaringan teror bersembunyi dan diam-diam menjalankan kegiatannya di Lampung.
“Penduduk di Lampung sekitar 70 persen merupakan pendatang dari Pulau Jawa yang menempati wilayah relatif terisolasi sehingga sering dimanfaatkan sebagai tempat persembunyian,” kata Deputi II BNPT Brigjen Pol Ibnu Suhendra, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:Tukang Bengkel di Sukabumi Diciduk Densus 88 Antiteror Polri
BNPT juga menyebut ratusan kotak amal yang diduga milik jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI) di Lampung, salah satunya digunakan untuk biaya kaderisasi.
“Dalam pengkaderan, dana digunakan JI untuk mengirimkan anggota terpilihnya ke negara konflik seperti Suriah dan Irak guna menjalankan latihan militer,” kata Ibnu Suhendra sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta.
Ia mengatakan penggalangan dana lewat kotak amal yang dilakukan oleh jaringan teroris di Lampung ditujukan untuk agenda jihad global.
BNPT menghimpun informasi yang menyebutkan bahwa JI kerap memberi beasiswa bagi 10 orang terpilih di pesantren binaannya.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pekan lalu menyita lebih dari 700 kotak amal dari Lembaga Amil Zakat Abdurrahman Bin Auf (LAZ ABA) di Lampung.
Baca Juga:BNPT Sebut Dana Kotak Amal Dipakai Teroris JI Biayai Kader Latihan Militer di Irak-Suriah
Ratusan kotak amal yang disita Densus 88 terdiri atas 76 kotak amal kaca berkaki, 706 kotak amal berbahan kaca, 29 kotak amal berbahan kayu, dan satu bundel akta pendirian organisasi.
- 1
- 2