Batin Mangunang, Pahlawan Lampung asal Tanggamus yang tak Bisa Dikalahkan Belanda

Batin Mangunang mengadakan perlawanan dari Kota Agung, Tanggamus di tahun 1832.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 17 Agustus 2021 | 07:20 WIB
Batin Mangunang, Pahlawan Lampung asal Tanggamus yang tak Bisa Dikalahkan Belanda
ilustrasi Perang Kemerdekaan. Batin Mangunang pahlawan Lampung asal Tanggamus yang tak bisa dikalahkan Belanda. [Suara.com/Iqbal]

Batin Mangunang mengadakan perlawanan terhadap Belanda di daerah Teluk Semangka, Tanggamus

Di saat Radin Inten I wafat, Batin Mangunang mendapat restu dari para kepala kampung di Telukbetung dan Semangka untuk menyerbu pertahanan Belanda di Telukbetung.

Pada Januari 1828, pasukan dari Semangka bergabung dengan pasukan dari Telukbetung. Merek berkumpul di Muton, desa di lereng barat Teluk Lampung. 

Mereka sudah bersiap menyerang benteng Belanda di Telukbetung. Namun Belanda mengirim 32 orang untuk menyelidiki kedudukan Batin Mangunang di Muton. 

Baca Juga:Mengenang Perlawanan Warga Desa Rejoagung Lampung Timur terhadap Belanda

Kedatangan pasukan itu disambut pasukan Batin Mangunang. Kalah jumlah, pasukan Belanda lari kocar-kacir ke Telukbetung.

pada 27 Agustus 1831, Belanda mengirim ekpedisi militer ke Teluk Semangka. Ekspedisi ini dipimpin Kapten Hoffman. Tiba di Tanjungan, Hoffman memanggil kepala-kepala marga di Semangka ke kapal perang. 

Hanya paksi dari Benawang dan Batin Mangunang yang tidak memenuhi panggilan Belanda. Pada pertemuan dengan kepala marga, Kapten Hoffman menyatakan tujuannya untuk menawan Dalem Sangun Ratu, Kepala Marga Benawang dan Batin Mangunang. 

Karena keduanya tidak hadir, Kapten Hoffman memutuskan untuk membawa tiga kepala marga yang hadir ke Batavia. Mendengar keinginan Belanda, sontak semua kepala marga menghunus kerisnya. 

Bahkan salah seorang menantu Paksi Way Nipah, seorang Bugis, berupaya menikam Hoffman, namun gagal. Justru ia yang tewas ditikam Kapten Hoffman.

Baca Juga:Akses Ponpes Dikepung Pagar Beton, Santri Terpaksa Panjat Tembok untuk Keluar-Masuk

Keadaan saat itu kacau. Belanda berhasil mengatasi keadaan dan membawa kepala-kepala marga ke Kapal Alexandria. Ekspedisi militer Belanda melanjutkan perjalanan untuk menyerbu ke Taratas Bombay, benteng pertahanan Batin Mangunang pada 9 September 1832.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini