SuaraLampung.id - Berdonasi Rp 2 triliun untuk penanganan COVID 19, Almarhum Akidi Tio dikenal sebagai pengusaha lokal yang dermawan. Ia diceritakan sebagai pengusaha yang memulai bisnis dari bawah. Bukan pembisnis yang langsung mengelola bisnis besar atau bisnis dari orang tuannya.
Ia disebut memulai bisnis dari usaha kecap. Ketua MPR Bambang Soesetyo, mengungkapkan hal ini.
Dilansir dari suarasumsel.id- di media sosialnya, Bambang Soesetyo atau Bamsoet menuliskan jika semasa hidup Akidi Tio ialah seorang pengusaha kecap yang kemudian mendirikan berbagai rumah ibadah, klenteng di Palembang Sumatera Selatan.
"Pernah hidup di Palembang mulai usaha kecap, lalu punya pabrik kecap. Dia juga yang punya kelenteng di 10 Ulu dan beberapa tempat di Palembang dan dia yang punya Cipta Futura Sawi di Muara Enim,"tulisnya dalam keterangan di media sosialnya, Jumat (30/1/2021).
Baca Juga:Kajati Lampung Perintahkan JPU Tuntut Berat Pelaku Penimbunan Obat VItamin dan Oksigen
Selain itu, Akidi Tio hidup di keluarga Tjong Ju yakni warga China Palembang yang kaya raya pada massa Soekarno dengan seorang paman mantan menteri Perdagangan Singapura.
"Akidi Tio pernah bersumpah kepada Tjong Ju, kalau dia kaya akan memberikan sumbangan rakyat Palembang dan telah terbukti janji melalui wasiat anak cucunya," sambung dia.
Selain itu, sumber kekayaan sang dermawan Akidi Tio juga berasal dari bisnis tambangbatu dolmit yang dipergunakan sebagai bahan pembuat pupuk.
Bambang Soesatyo dibuat kagum akan sosok Akidi Tio ini.
"Ternyata dialah penyumbang terbesar di Sumsel dan Indonesia, baik itu panti asuhan yatim, orang cacat, buta dll. Selalu pake No Name atau Hamba Allah.Ternyata dia orang kedua sedunia yang menyumbang terbanyak sesudah Bill Gates,"terang ia.
Netizen juga dibuat kagum dengan sosok Akidi Tio.
@linusbahang Definisi orang kaya yang sebenarnya.
@marusaha_07 terimakasih pahlawan
@Lola_moenek Alhamdulillah YaAllah. Semoga amalnya dibalas oleh Allah SWT. Untuk anak, cucu dan keluarga besar Aaminn YRA
Baca Juga:Asrama Haji Lampung Dijadikan Rumah Sakit Darurat COVID-19