SuaraLampung.id - Izin praktik persalinan Bidan Retno yang beralamat di Desa Rajabasalama Satu, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur, dicabut sementara.
Pencabutan izin sementara ini sebagai buntut dari adanya dua pasien meninggal dunia usai bersalin di Bidan Retno.
"Selama 3 bukan ke depan, bidan Retno tidak kami beri izin untuk praktik persalinan, sambil menunggu proses selanjutnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur Hairul Azman saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPRD Lampung Timur pada Rabu (5/2/2025) lalu.
Menurut Hairul, bidan Retno diwajibkan mengikuti pelatihan khusus mengenai persalinan. Setelah pelatihan selesai, Dinas Kesehatan akan mempertimbangkan untuk membuka kembali izin praktik persalinan di klinik Bidan Retno.
Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang, Puluhan Rumah di Bandar Lampung dan Lampung Timur Rusak
Terkait dengan pelayanan, Hairul Azman menyatakan bahwa klinik tersebut telah mematuhi standar operasional yang berlaku.
Peristiwa meninggalnya pasien bernama Putri saat melahirkan anaknya diduga terkait dengan kelambatan Bidan Retno dalam melakukan rujukan ke rumah sakit.
Hal tersebut terungkap setelah hasil penelusuran Dinas Kesehatan yang menyatakan adanya keterlambatan dalam proses pendataan pasien.
"Pelayanan yang diberikan sudah cukup memenuhi standar, apalagi Bidan Retno telah berpengalaman 19 tahun dalam menangani persalinan. Namanya pekerjaan, pasti tidak ada yang sempurna. Kami yakin Bu Retno sudah berusaha semaksimal mungkin," kata Hairul Azman.
Anggota DPRD Komisi IV, Yudistira, menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus Bidan Retno. Ia memastikan klinik Bidan Retno tidak akan dibuka untuk sementara waktu, sesuai dengan keputusan yang diambil oleh Dinas Kesehatan Lampung Timur.
Baca Juga: Tragis! Bahagia Sambut Anak Pertama, Suami di Lampung Timur Pilu Istri Meninggal Usai Melahirkan
Peristiwa yang terjadi di klinik Bidan Retno diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh bidan di Lampung Timur. Untuk meminimalkan risiko kematian pasien persalinan, Dinas Kesehatan Lampung Timur berencana mengadakan workshop setiap enam bulan sekali bagi para bidan di wilayah tersebut.
Berita Terkait
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
-
Anak Muda Rentan Parkinson? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu Sebelum Terlambat
-
Beda Sanksi Pencabutan STR Dokter Bandung dan Garut yang Lakukan Pelecehan, KKI Jelaskan Alasannya
-
Resmi Tersangka, Syafril Dokter Cabul di Garut Ternyata Ciumi Leher hingga Raba Alat Vital Pasien
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal
-
Bening by Helena: UMKM Ini Sulap Limbah Jadi Perhiasan Cantik
-
Besok Rekayasa Lalu Lintas di Bandar Lampung Saat Aksi Bela Palestina: Ini Jalur Alternatifnya
-
Korupsi Gerbang Rumdis Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo Dijebloskan ke Bui