SuaraLampung.id - Pengolahan limbah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Bandar Lampung, menjadi energi melalui program Bakung waste to energy dapat menjadi peluang investasi.
Hal ini dikemukakan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung Mohammad Dody Fachrudin.
"Berdasarkan kajian fiskal regional (KFR) yang disusun dengan data Forum Investasi Lampung (FOILA), program Bakung waste to energy ini bisa menjadi peluang investasi regional di Lampung," ujar Dody Fachrudin, Kamis (25/7/2024).
Ia mengatakan dengan luas area 14,1 hektare, di mana 90 persen lokasi dipenuhi sampah, dan limbah padat perkotaan yang diproduksi mencapai 800 ton-1.000 ton per hari, dengan status lahan clear and clean area dapat dikembangkan untuk pembangunan teknologi pengolahan sampah menjadi produk refused derived fuel (RDF).
"Skema bisnis yang dapat dikembangkan dari pengelolaan sampah ini yaitu produk RDF yang dijual dengan kendaraan proyek khusus atau badan usaha pelaksana, dan produk RDF ini bisa dijual oleh penanggung jawab melalui Dinas Lingkungan Hidup," katanya.
Dody melanjutkan calon pembeli potensial produk RDF ini adalah PLTU Tarahan yang berjarak 18 kilometer dari lokasi TPA Bakung.
"Ada beberapa unggulan dari peluang investasi Bakung waste to energy, seperti insentif dalam perizinan usaha, jaminan pemerintah terhadap proyek kerja sama antarpemerintah daerah dan badan usaha dalam menyediakan infrastruktur atau layanan bagi kepentingan umum, dan dukungan kelayakan pembiayaan proyek," ucap dia.
Kemudian status lahan sudah clean and clear, ada dukungan regulasi yang mendorong penggunaan energi terbarukan, lalu kelayakan penjualan produk RDF di atas harga produktif dan terjaminnya pasokan limbah.
"Secara kelayakan finansial estimasi nilai investasi berjumlah Rp577,5 miliar, waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan biaya awal investasi atau payback period hanya 8,3 tahun. Perkiraan keuntungan investasi potensial melalui internal rate of return sebesar 22,73 persen serta biaya modal rata-rata tertimbang 10,48 persen," tambahnya.
Baca Juga: Tahun 2025, 4 Sekolah Swasta Baru di Bandar Lampung Siap Tampung Siswa Gagal Zonasi
Menurut Dody, dengan potensi tersebut peluang investasi pengelolaan limbah menjadi energi di Lampung bisa semakin dikembangkan dan direalisasikan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Tahun 2025, 4 Sekolah Swasta Baru di Bandar Lampung Siap Tampung Siswa Gagal Zonasi
-
KPU Bandar Lampung Tindaklanjuti 104 Temuan Bawaslu saat Proses Coklit
-
Api Berkobar Saat Pelayanan Berlangsung, Nasabah Ungkap Kronologi Kebakaran di Kantor BNI Enggal
-
Pria di Bandar Lampung Nekat Tabrakkan Diri ke Kereta, Diduga Depresi
-
Puluhan Ibu-ibu Gunung Sari Geruduk Kejari Bandar Lampung, Ada Apa?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Harimau Sumatera yang Resahkan Warga Lampung Barat Berhasil Ditangkap
-
5 Link DANA Kaget Terbaru: Bikin Belanja Online Makin Asyik
-
Cuan Instan untuk Belanja Istri: Link DANA Kaget Terbaru yang Wajib Dicoba
-
Pasti Hot Deals dari PHD: Nikmati 3 Pizza Favorit Hanya Rp37 Ribuan Saja
-
Rayakan Semangat Sumpah Pemuda Bareng JCO dengan Promo Spesial yang Menggoda