SuaraLampung.id - Nasib tragis menimpa seorang remaja perempuan berinisial I (15) di Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang.
Ia menjadi korban kebiadaban dua pemuda yang tega mencekokinya dengan minuman keras jenis tuak sebelum merudapaksanya secara bergiliran di sebuah kebun karet.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Rabu malam, 23 Juli 2025, dan lebih menyayat hati karena disaksikan langsung oleh adik kandung korban yang baru berusia 7 tahun.
Aparat kepolisian bergerak cepat. Team Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Presisi Polres Tulang Bawang berhasil membekuk dua pelaku yang bertanggung jawab atas kejahatan keji ini.
Mereka adalah WL (25), seorang wiraswasta, dan F (21), seorang pengangguran. Keduanya merupakan warga dari kecamatan yang sama dengan korban.
Penangkapan kedua pelaku dilakukan dalam waktu dan lokasi yang terpisah, menunjukkan kesigapan petugas di lapangan.
Pelaku pertama, WL, berhasil diringkus di sebuah jalan di wilayah Menggala hanya beberapa jam setelah kejadian. Sementara itu, pelaku kedua menyerah dalam kondisi yang berbeda.
"Para pelaku ditangkap pada lokasi dan waktu yang berbeda. Pelaku WL ditangkap hari Rabu (23/07/2025), sekitar pukul 22.00 WIB, saat sedang berada di Jalan di wilayah Kecamatan Menggala, sedangkan pelaku F diserahkan oleh keluarganya hari Kamis (24/07/2025), sekitar pukul 14.30 WIB, di Mapolres Tulang Bawang," ucap Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang AKP Noviarif Kurniawan pada Jum'at (25/07/2025).
Kronologi Kelam: Rayuan Maut Berujung Petaka
Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran di Lampung Jadi Terdakwa Pemerkosaan: Modus Pacaran
Kisah pilu ini berawal dari sebuah ajakan melalui telepon. Pelaku WL menghubungi korban dan membujuknya untuk pergi minum tuak bersama.
Meski sempat menolak dengan alasan hari sudah sore, rayuan maut pelaku akhirnya meluluhkan korban. Ia pun setuju untuk bertemu, dengan mengajak serta adiknya, A (7), mengendarai sepeda motor.
Setelah bertemu, para pelaku langsung melancarkan aksinya. Korban dan adiknya dibonceng oleh pelaku F, sementara WL mengikuti dari belakang menggunakan motor lain.
Mereka berhenti di sebuah lapo tuak, di mana F membeli minuman keras tersebut dalam kantong plastik.
Tujuan mereka selanjutnya adalah sebuah pasar kosong.
Di lokasi inilah kedua pelaku bersama korban menenggak tuak hingga korban tak sadarkan diri karena mabuk. Dalam kondisi tak berdaya, korban dan adiknya dibawa oleh F menuju areal perkebunan karet yang sepi, dengan WL terus membuntuti.
Saat tiba di kebun karet, pelaku F langsung menghentikan sepeda motor yang dikendarainya dan menarik tangan korban, hingga korban terjatuh dengan posisi tengkurap dan langsung menyetubuhi korban.
Berita Terkait
-
Mahasiswa Kedokteran di Lampung Jadi Terdakwa Pemerkosaan: Modus Pacaran
-
Brutal! Geng Remaja Serang Perumahan di Lampung Selatan, Korban Luka-luka dan Kendaraan Rusak
-
Bejat! 2 Pria Perkosa dan Paksa Gadis Asal Pringsewu Gugurkan Kandungan
-
Celurit dan Pistol Mainan Disita, 9 Remaja Diciduk Polisi Jelang Tawuran di Pringsewu
-
Remaja Putri di Lampung Tengah Dihamili Pria Paruh Baya, Sang Ibu Syok Berat
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG
-
Pasokan Pangan MBG Diperkuat dari Desa, BGN Gandeng Masyarakat dan UMKM
-
Dapur MBG Wajib Penuhi SOP, BGN Siap Evaluasi dan Sesuaikan Insentif Fasilitas
-
BGN Tegaskan Kewajiban Kepemilikan SLHS sebagai Syarat Operasional SPPG