SuaraLampung.id - Pengelolaan bank sampah di Kota Metro kini menggunakan transaksi nontunai. Ini merupakan hasil kolaborasi Dinas Lingkungan Hidup bersama Coca Cola dan Bank Negara Indonesia (BNI) 46 Cabang Metro.
Regional Corporate Affairs Manager Coca-Cola Europacific Partners Indonesia West Indonesia Yayan Sopian mengatakan, pihaknya menggandeng BNI dalam manajemen keuangan bank sampah yang ada di Kota Metro.
Menurutnya kerjasama ini sebagai bentuk peningkatan kualitas manajemen sekaligus menyukseskan gerakan nontunai yang dicanangkan pemerintah.
Tujuan menggandeng BNI, menurut Yayan, agar gerakan terkait sampah ini tak hanya melakukan edukasi terkait pengelolaan sampah tapi juga mempromosikan transaksi nontunai (cashless) ssebagai wujud literasi keuangan.
“Lewat kolaborasi program ini, para pihak berharap dapat mendorong kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang praktik pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga sekaligus meningkatkan literasi keuangan,” jelasnya.
Wayan Sukma dari BNI Metro menjelaskan ada dua manajemen pada bank sampah yaitu manajemen pengelolaan sampah dan manajemen keuangan.
Hasil pengumpulan sampah-sampah bernilai ekonomi tersebut adalah uang. Pengurusan manajemen keuangan tentunya memerlukan manajemen keuangan yang bagus.
"Sampah ini kan sebagai salah satu yang menghasilkan uang. Masyarakat yang dulunya dari sampah diwujudkan ke uang bisa buat bayar ini itu, jadi kemandirian masyarakat akan tercipta dari situ," ungkapnya.
Prosedur masing-masing bank sampah membuat rekening terlebih dahulu. Setelah sampah ditimbang dan bernilai ekonomis, pengurus bank sampah kemudian transfer sejumlah uang hasil penjualan sampah plastik.
Baca Juga: 3 Kelompok Kriminal yang Sering Beraksi di Kota Metro, Salah Satunya Terkenal Brutal
"Kini bank sampah di Kota Metro mulai menerapkan transaksi nontunai. Uang dari hasil sampah yang disetor, akan langsung masuk ke rekening nasabah," ujar dia.
Lewat inovasi yang dilakukan bank sampah masyarakat juga mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi agen BNI 46.
Selain transaksi menabung sampah, bank sampah sebagai agen 46 juga bisa menerima berbagai pembayaran dan transaksi keuangan.
Menurutnya, kerjasama dengan Perbankan ini sendiri merupakan bentuk adaptasi dan inovasi masyarakat dalam pengelolaan sampah secara mandiri. Tidak hanya itu, dalam pengelolaan sampah juga diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Hingga saat ini ada 18 dari 22 bank sampah di Kelurahan Kota Metro yang telah aktif menggunakan transaksi nontunai. Meski perlu waktu untuk membangun kesadaran terkait transaksi non tunai ini tapi perlahan mereka terbiasa.
“BNI bersama Coca Cola dan Dinas LH Kota Metro terus melakukan pelatihan dan pendampingan dalam rangka kemajuan bank sampah yang ada di Kota Metro,”tambahnya.
Berita Terkait
-
3 Kelompok Kriminal yang Sering Beraksi di Kota Metro, Salah Satunya Terkenal Brutal
-
Cukur Rambut untuk Palestina, Sejumlah Komunitas di Metro Gelar Acara Amal di RIS
-
Potensi Peternakan Sapi di Metro Sangat Besar, Pemkot Dorong Peternak Adaptif Teknologi
-
Razia Hotel dan Indekos, Polres Metro Ungkap Prostitusi Online
-
Metro Target Produksi Padi Sebanyak 17.098,4 Ton Gabah Kering Giling di MT I
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Misteri Mayat Berjaket Merah di Natar Terjawab: Pegawai Koperasi Dijerat Tali Lalu Dibuang
-
Pelarian Mafia Tanah Akhirnya Tamat, Diciduk Tim Tabur Saat Sembunyi di Jati Agung
-
BRI Torehkan Laba Rp26,53 Triliun, Bukti Penguatan Fundamental dan Strategi Tepat
-
Misteri Mayat Berjaket Merah Terapung di Sungai Natar, Posisi Tangan Terlipat Jadi Sorotan
-
Ketua & Bendahara KONI Lampung Tengah Tilep Dana Pembinaan Atlet Rp1,14 Miliar