SuaraLampung.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menargetkan produksi padi sebanyak 17.098,4 ton gabah kering giling (GKG) pada musim tanam tahap satu (MT I) atau rendeng tahun ini.
Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin mengatakan, luasan lahan sawah di Kota Metro sebesar 2.948 hektare dengan produktivitas padi rata-rata mencapai 5,8 ton GKG per hektare.
Karena itu, kata Wahdi, target produksi padi pada MT I atau rendeng tahun 2023/2024 diprediksi sekitar 17.098,4 ton gabah kering giling.
Lahan sawah seluas 2.948 hektare di Metro berada di di lima kecamatan. Yaitu Metro Selatan 857,5 hektare, Metro Barat 527 hektare, Metro Timur 462 hektare, Metro Pusat 305,5 hektare dan Metro Utara 796 hektare.
Baca Juga: Langkah Cepat Pemugaran Rumah Asisten Wedana Metro Diapresiasi TACB
Menurut Wahdi, pihaknya selalu memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam pembangunan sektor pertanian.
Oleh karena itu, Wahdi meminta kepada seluruh pihak yang terkait memberikan kemudahan kepada para petani dalam mendapatkan sarana produksi dan mengurangi biaya produksi.
"Kemudian juga rehabilitasi sarana dan prasarana seperti saluran tersier, serta pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang rendah yaitu lima persen per tahun. Kita perlu memberikan harga yang sesuai terhadap hasil produksi para petani yang sesuai dengan patokan harga pasar yang wajar," ucapnya.
Di tengah cuaca yang kurang bersahabat karena El Nino, Wahdi meminta para petani dapat memanfaatkan air irigasi sesuai dengan jadwal.
"Dengan melakukan percepatan tanam diawali dengan semai lebih awal, sehingga setelah lahan selesai diolah dapat segera melakukan penanaman dengan bibit padi yang telah siap tanam," imbuhnya.
Baca Juga: Razia Kamar Kos di Metro, Pasangan bukan Suami Istri Digelandang ke Polres
Wahdi mengaku optimis pada MT I ini, Kota Metro bisa menghasilkan padi berkualitas dengan jumlah banyak.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro Herry Wiratno, menyampaikan kesiapan pada MT I dapat memberikan hasil yang maksimal baik dari pengolahan lahan, ketersediaan pupuk dan air bagi para petani.
“Ini merupakan tutup tanam untuk di Kota Metro, karena sebagian besar persawahan sudah selesai tanam semua. Terlebih untuk di wilayah Mulyosari ini ada sekitar 24 hektar yang semuanya sudah oke. Meski terdapat beberapa kendala pada MT I yaitu diantaranya keterlambatan tutup tanam yang mengakibatkan keterlambatan panen di musim ke depan,” jelasnya.
Selain itu, DKP3 juga mengaku telah menyiapkan ketersediaan pupuk bagi para petani hingga tahun 2024, sehingga para petani dinilai tidak perlu khawatir karena sudah tersedia di e-RDKK para petani. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Denise Chariesta Laporkan Tukang Review ke Polisi, Bawa Bukti Fitnah
-
Buron Berbulan-bulan, Tiga Tersangka Pencurian Modus Ganjal Kartu ATM Diciduk Polisi
-
3 Jam Diperiksa Polisi, Nikita Mirzani Dicecar 18 Pertanyaan Terkait Laporan Terhadap Fitri Salhuteru
-
Fitri Salhuteru Serang Doktif Cs: Bertaubatlah! Review Skincare Jadi Modus Pemerasan
-
Macet Jakarta Makin Parah! Kapolda Bentuk Tim Pemecah Kemacetan, Efektifkah?
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Remaja Putri di Lampung Tengah Dihamili Pria Paruh Baya, Sang Ibu Syok Berat
-
Diwarnai Aksi Kejar-kejaran! Polisi Gagalkan Transaksi Sabu di Jalinsum Way Kanan
-
Harga Gabah Naik Jadi Rp6.500/Kg, Pemprov Siap Serap Maksimal Panen Raya Lampung
-
Alasan Pelaku Sebar Video Asusila Pasangan Pelajar di Lampung Timur
-
Pemprov Lampung Siapkan Alur Distribusi Pupuk Subsidi untuk Petani Ubi Kayu