SuaraLampung.id - Masuknya musim penghujan di Lampung menandakan dimulainya musim tanam pertama bagi para petani. Salah satu yang perlu menjadi perhatian dalam musim tanam pertama adalah irigasi.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung Budhi Darmawan mengatakan, irigasi yang ada siap melayani kebutuhan pengairan pada musim tanam pertama.
Ia mengatakan bahwa semua irigasi yang menjadi kewenangannya telah siap dalam melayani kebutuhan pengairan petani pada musim tanam pertama.
"Kondisi irigasi secara umum siap melayani petani yang akan melaksanakan musim tanam pertama dan kedua. Perbaikan serta pemeliharaan irigasi pun terus dilakukan menggunakan dana alokasi khusus dan APBD secara rutin tiap tahun," ucapnya.
Baca Juga: Pertamina Lubricants Soroti Peredaran Oli Palsu di Lampung: Sudah Terang-terangan
Untuk perbaikan irigasi besar yang tengah dilakukan menggunakan dana alokasi khusus Rp18 miliar yaitu ada di daerah irigasi irigasi Way Ngarip I lokasi Tanggamus dengan luas baku 1.346 hektare dan luas fungsi 1.248 hektare.
Lalu daerah irigasi Tipo Balak, Lampung Tengah dengan luas baku 1.133 hektare, serta luas fungsi 1.133 hektare. Serta daerah irigasi Negara Ratu Kabupaten Lampung Selatan dengan luas baku 1.153 hektare dan luas fungsi 1.100 hektare.
Kemudian ada program pembangunan dan rehabilitasi irigasi desa di 50 titik yang tersebar di Kabupaten Lampung Tengah, Pringsewu, Lampung Timur, Pesisir Barat, Mesuji, Lampung Selatan, Waykanan, Tanggamus, Lampung Utara, Pesawaran dan Kota Metro.
"Kalau saluran irigasi teknis primer ataupun sekunder yang menjadi kewenangan provinsi 70 persen dalam kondisi baik, sama sisanya ini tidak akan mempengaruhi panen karena masih bisa mengairi sawah petani," tambahnya.
Menurut dia, meski di beberapa daerah sudah mulai turun hujan, pihaknya masih menerapkan pembagian air secara bergilir sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur Lampung mengenai pola tanam.
Baca Juga: Produk Pro Israel Haram, Warga Bandar Lampung Tetap Membeli karena Kebutuhan
"Untuk itu kita masih terapkan pembagian air secara bergilir sesuai SK pola tanam. Lalu kita minta agar petani tetap juga hemat air meski sudah hujan supaya tidak terjadi gagal panen atau tanamannya mati," tambahnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Ini Cewek yang Bilang Satpam Jelek dan Hina Pemotor, Endingnya Diarak Mahasiswa
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Siapa Yintho Schroder? Bek Keturunan Lampung 1,97 Meter Punya Tekel Maut, Suksesor Mees Hilgers
-
Adakan PTKO II, Imabsi FKIP Unila Bekali Anggota agar Paham Renstra dan LPJ
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Lampung: Surat Suara Tertukar, Kurang, Rusak, dan Intimidasi
-
Menang Versi Hitung Cepat, Ini Kata Eva Dwiana
-
13 Laporan Dugaan Politik Uang Warnai Pilkada Serentak Lampung
-
Update Hasil Hitung Cepat Pilkada Serentak 2024 di Lampung
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Cabup Pringsewu Riyanto Pamungkas Cukur Gundul