Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 16 November 2023 | 16:15 WIB
Ilustrasi Narkoba. SMA hingga kampus di Kota Metro rawan peredaran narkoba. [Pexels]

SuaraLampung.id - Lingkungan pendidikan di Kota Metro tak aman dari peredaran narkoba. Data dari Polres Metro menyebutkan lingkungan pendidikan juga rawan penyalahgunaan narkotika.

Kasat Narkoba Polres Metro Iptu Hendra Abdurahman menuturkan, sejumlah tempat rawan penyalahgunaan narkoba mulai dari kampus, hingga sekolah menengah atas (SMA)

"Kalau di lingkungan sekolah itu trennya adalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang, kalau di perguruan tinggi itu sudah bercampur, ada semua jenis penyalahgunaan narkoba," terang dia.

Dilihat dari letak kelurahan di Bumi Sai Wawai, Kelurahan Iringmulyo, Ganjar Asri, Hadimulyo Barat dan Kelurahan Hadimulyo Timur, merupakan daerah rawan penyalahgunaan narkoba.

Baca Juga: Pilwakot Metro 2024, Anna Morinda: Sudah Ada Tokoh yang Komunikasi dengan PDIP

Selama periode Januari hingga November 2023 ini, Satuan Reserse Narkoba Polres Metro menangkap 114 orang penyalahguna narkoba.

"Dari hasil tangkapan tersebut, petugas menyita berbagai macam barang bukti salah satunya ganja seberat 1 kilogram lebih.

Hendra mengatakan, dari 114 tersangka yang diamankan petugas tersebut berasal dari 78 laporan polisi (LP). Selain ganja, pihaknya juga menyita barang bukti sabu-sabu hingga ekstasi.

"Dari 114 tersangka yang kami amankan, itu terdiri dari 78 LP. Untuk barang buktinya macam-macam, ada enam jenis narkoba yang kami amankan juga," kata dia.

Kasat merincikan, total barang bukti yang diamankan yakni sabu-sabu seberat 33,62 gram, kemudian ganja itu 1.121,54 gram atau satu kilogram lebih. Lalu tembakau gorila atau sinte seberat 26,31 gram.

Baca Juga: Dikabarkan Bakal Maju di Pilwakot Metro 2024, Ardito Wijaya Jawab Begini

"Kemudian ekstasi sembilan butir, obat-obatan berbahaya ada 3.854 butir dan psikotropika sebanyak 354 butir. Itu semua barang bukti yang diamankan dari bulan Januari sampai November," paparnya.

Hendra mengaku akan terus berupaya menekan angka penyalahgunaan narkoba di Metro dengan intens melakukan sosialisasi dan pengungkapan kasus.

"Upaya yang akan dilakukan ialah sosialisasi yang menyasar perguruan tinggi dan sekolah. Maka perlu dukungan juga dari pemerintah daerah, pihak sekolah dan perguruan tinggi," ucapnya.

Pihaknya juga meminta dukungan semua pihak dalam upaya pemberantasan peredaran gelap narkoba di Bumi Sai Wawai.

"Sejauh ini sudah berjalan tapi belum maksimal karena kurangnya dukungan anggaran untuk melaksanakan sosialisasi maupun tes urine. Selama ini P4GN sudah berjalan namun perlu ditingkatkan, misalnya seperti tes urine sebagai efek jera serta sosialisasi secara masif," tandasnya. (ANTARA)

Load More