SuaraLampung.id - Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur merupakan desa terisolir. Walau menyandang status desa terisolir, Sukorahayu menyimpan banyak potensi usaha mikro yang menembus pasar internasional.
Salah satunya usaha mikro pengolahan teripang yang dilakoni oleh Yulianto. Usaha yang dijalani Yulianto ini bisa menembus pasar negara China.
Ironisnya pihak Pemerintah Kabupaten Lampung Timur belum pernah mengunjungi Desa Sukorahayu dalam tiga tahun terakhir untuk meninjau usaha teripang Yulianto.
"Belum pernah dari Pemda turun melihat usaha kami, mungkin karena jauh Desa Sukorahayu merupakan desa paling ujung di sebelah selatan timur dan desa kami menyandang gelar desa terisolir," kata Yulianto.
Keinginan Yulianto, Pemkab Lampung Timur meninjau lokasi usahanya agar bisa melihat kondisi jalan, dan infrastruktur umum lain seperti lampu penerangan. Harapannya pemerintah bisa memperbaiki jalan dan memberikan lampu penerangan jalan.
Yulianto mengatakan teripang merupakan satwa yang hidup di lumpur pinggir laut. Satwa tersebut sama sekali tidak dilirik oleh siapapun karena dinilai tidak memiliki nilai ekonomi bahkan tidak lazim untuk dijadikan bahan makanan.
Setelah Yulianto membawa beberapa sampel tripang yang sudah diolah ke Jakarta, ternyata dilirik oleh pengusaha teripang terbesar di wilayah Jakarta untuk diekspor ke China.
"Itu awal saya melakoni usaha teripang, setelah bertemu dengan seorang pengusaha besar yang dikenalkan oleh kawan saya dari Bandung," kata Yulianto.
Saat ini Yulianto setiap bulan bisa mengirim teripang sebanyak 7 ton. Dari usaha ini, Yulianto bisa memperdayakan 50 an pekerja dengan tugas yang berbeda-beda.
"Ada 50 pekerja yang paling banyak pekerja mengelupas teripang, lainnya ada yang menjemur dan mengemas," kata Yulianto.
Yulianto mendapatkan teripang dari nelayan dengan harga seribu per kilogram, dan setiap hari tidak kurang dari 1 kuintal mendapatkan teripang yang masih hidup.
Terkait dengan usaha tripang di pesisir Labuhan Maringgai, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Lampung Timur Almaturidi belum mengetahui adanya UMKM teripang yang digeluti oleh masyarakat pesisir setempat.
"Kami malah belum tahu kalau ada UMKM teripang, di desa mana?, nanti coba kami akan lakukan kroscek di lokasi," kata Almaturidi.
Ke depan Kadis Peternakan dan Perikanan akan melakukan dialog dengan pelaku UMKM teripang dan akan meminta pendapat pelaku usaha tersebut apa yang perlu didukung.
"Jika memang benar usaha itu tembus internasional maka bisa membawa nama baik pemerintah daerah terkait UMKM yang langka ditemui itu," jelas Almaturidi.
Berita Terkait
-
Perbaikan SDN 4 Ratna Daya yang Rusak Tersapu Puting Beliung Dibebankan ke Wali Murid, Pemkab Tak Ada Anggaran
-
Polres Lampung Timur Bantah Pungut Biaya Rp 450 Ribu untuk Pembuatan SIM
-
Diminta Biaya Rp 450 Ribu, Warga Lampung Timur Kecewa Gagal Buat SIM Motor
-
Kakek 72 Tahun di Lampung Timur Diteror Puluhan OTK, Pagar Rumah Sepanjang 30 Meter Dirusak
-
Ditangkap di Kalimantan Tengah, Kades Braja Sakti Lampung Timur Sudah Buron 3 Bulan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Nelayan Lampung Timur Hilang Misterius: Tim SAR Sisir Laut Cari Korban
-
Bea Cukai di Lampung Raup Rp1,76 Triliun, Melebihi Target 200 Persen
-
Jelang Nataru 2025/2026, Polres Lamsel Pantau Ketat Pelabuhan Bakauheni
-
Gol Telat Selamatkan Bhayangkara FC dari Kekalahan di Kandang Sendiri saat Melawan Persita
-
Syarat KUR Mikro BSI: Modal Produktif Plafon Sampai Rp 100 Juta