SuaraLampung.id - Persidangan terdakwa Andi Desfiandi atas dugaan suap kepada Rektor Unila nonaktif dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2022, menghadirkan dua saksi.
Dua saksi yaitu Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Prof Asep Sukohar dan Ketua Satuan Pengendalian Internal (SPI) Unila Dr Budiyono., SH MH.
Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) mencecar kedua saksi kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa Unila terkait sumber dana pembangunan Lampung Nahdliyin Center (LNC) dalam persidangan di PN Tipikor Tanjungkarang, Rabu (16/11/2022).
Hakim Edi Purbanus menanyakan peruntukkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Sumbangan Pengembangan Institut (SPI) yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) kepada saksi.
"Saudara saksi Budiyono untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Sumbangan Pengembangan Institut (SPI) itu masuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) bukan?," Kata Hakim Edi Purbanus.
Dia mengatakan bahwa seharusnya uang yang disisihkan untuk pembangunan LNC masuknya harus ke PNPB, sebab PTN Unila merupakan salah satu Badan Layanan Umum (BLU).
"PTN Unila termasuk BLU betul ? berarti uang-uang itu seharusnya adalah milik negara yang dikelola PTN Unila. Seharusnya uang yang disisihkan untuk LNC masuknya harus ke PNPB betul ? Ini uang negara yang dikorupsi bukan sekedar suap," kata dia.
Sementara itu Saksi Budiyono membenarkan bahwa Unila merupakan BLU dan dana UKT dan SPI seharusnya masuk ke dalam PNPB.
"Ya betul," katanya.
Sementara itu Hakim Charles Kholidy menanyakan kepada saksi Asep Sukohar terkait peran yang diberikan kepadanya oleh Rektor Unila nonaktif Karomani.
"Secara formal tentang penerimaan mahasiswa anda mengatakan tidak ada peran, tapi di sini anda ditugaskan rektor untuk mengumpulkan dana dari berbagai pihak. Jadi Ini tugas informal atau formal?," kata dia.
Ia pun mempertanyakan soal rektor yang meminta dibantu untuk mencarikan dana untuk pembangunan LNC.
"Jadi rektor minta dibantu mencarikan dana tapi dalam prosesnya pencarian dana hanya dilakukan dari sumbangan mahasiswa baru, tidak melalui donatur lain?," kata dia.
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Unila itu mengakui bahwa dirinya diminta rektor untuk mencarikan dana untuk pembangunan LNC.
"Ini adalah tugas informal dari rektor terkait dengan LNC," kata dia.
Berita Terkait
-
Sekda Way Kanan Terseret Kasus Suap Penerimaan Mahasiswa Baru Unila, Saipul Disebut Setor Uang Rp 250 Juta
-
Herman HN Disebut Titipkan Uang Rp 150 Juta untuk Memasukkan Calon Mahasiswa Unila
-
Warek II Unila Gunakan Uang Suap untuk Ganti Biaya Muktamar ke-34 NU di Lampung
-
KPK Telusuri Transaksi Valas Terkait Kasus Dugaan Suap Gubernur Papua Lukas Enembe
-
Andi Desfiandi Akui Titip Keponakan Masuk Fakultas Kedokteran Unila ke Rektor Unila Karomani
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Cegah Keracunan MBG, SPPG di Bandar Lampung Wajib Kantongi SLHS
-
5 Ide Prompt Gemini AI untuk Pasangan di Studio: Abadikan Momen Romantis dengan Kreativitas!
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding Adat Jawa Impianmu
-
Kejati Lampung Kembalikan Miliaran Aset Daerah
-
Viral Guru Tendang Siswa di MTs Gisting: Kasus Berakhir Damai