SuaraLampung.id - Beberapa hari lalu viral foto lima polisi anggota Polda Lampung memegang poster berisi aspirasi saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada foto yang beredar luas itu, tampak lima anggota polisi Polda Lampung mengenakan pakaian sipil memegang poster. Para polisi itu mengapit seseorang berbaju putih sambil mengacungkan telunjuk.
Poster yang dipegang lima anggota polisi Polda Lampung itu bertuliskan beberapa aspirasi. Seperti tulisan "jangan hapus mural", "penolakan TKA China", stop hutang negara", "penjarakan koruptor bebaskan ulama", dan "jangan lupakan tragedi Km 50".
Pembentangan poster tersebut saat berada di jalan yang akan dilalui Presiden di wilayah Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Baca Juga: Sebulan Hilangnya KN EMJ Tujuh, Nelayan Bandar Lampung Gelar Larung Laut dan Doa Bersama
Kepolisian Daerah Lampung memberikan klarifikasi terkait beredarnya foto tentang pembentangan poster saat kunjungan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu ke Provinsi Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan kelima anggota Polri tersebut merupakan bagian dari pasukan yang terlibat dalam pengamanan kunjungan Presiden ke Lampung.
"Kita ketahui perlintasan yang akan dilalui Presiden tentu dalam pengamanan ring 2 dan 3 adalah tanggungjawab Polri," kata dia, Senin (6/9/2021) dikutip dari ANTARA.
Adanya foto pembentangan poster, lanjut Pandra, hal itu merupakan langkah Polri dalam pengamanan dengan upaya kemampuan prediktif, responsibilitas, dan transparasi berkeadilan.
Dalam masa pandemi COVID-19, tentunya tidak boleh adanya warga yang berkerumunan dengan tujuan agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Wali Kota Bandar Lampung Bakal Pecat Pegawainya yang Keroyok Warga yang Tak Pakai Masker
"Dengan langkah itu, sehingga adanya warga yang membentangkan poster, kita lakukan pendekatan kepada salah satu orang berinisial R yang telah membawa kurang lebih 100 item poster. Kita dekati dan berikan pengertian agar tidak berkerumunan di masa pandemi ini," kata dia lagi.
Pandra menambahkan, saat anggota melakukan pendekatan secara persuasif, sejumlah warga terlihat menyambut dengan baik. Sehingga anggota bersama R melakukan pemotretan bersama poster untuk disampaikan dalam laporan kepada pimpinan.
"Saat pemotretan oleh anggota untuk laporan kepada pimpinan, R juga sempat minta difoto dan diambilkan oleh stafnya dengan tujuan baik sebenarnya. Namun, tidak lama justru muncul dan beredar seolah-olah polisi yang melakukan aksi demo," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
Dear Pak Prabowo! Ekonomi RI Tak Menggembirakan, Rakyat Tak Pegang Duit
-
5 Pemain Kesayangan Patrick Kluivert Tak Dilirik Gerald Vanenburg ke Timnas Indonesia U-23
-
6 HP Samsung Rp1 Jutaan Terbaik Juni 2025: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Matias Almeyda Pelatih Baru Sevilla, Bek Timnas Indonesia Jadi Rekrutan Pertama?
-
Gerald Vanenburg Blak-blakan Usai Panggil Muka-muka Baru di Timnas Indonesia U-23
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga MacBook Air M4
-
Bocah 10 Tahun Jadi Korban Perampasan Motor di Bandar Lampung, Terseret Saat Melawan dan Luka-luka!
-
Waspada Jebakan Saldo Gratis, Ini 4 Link DANA Kaget Terbaru dan Cara Aman Hindari Penipuan!
-
Cek Nomor HP Kamu! Ambil Saldo Gratis Lewat 6 Link DANA Kaget Aktif 4 Juni 2025
-
Kematian Pratama Wijaya Kusuma, Dugaan Kekerasan di Balik Diksar Mahapel Unila