Membanggakan, Kota Metro Mengalami Penurunan Angka Kemiskinan Hingga 6,44 Persen

Tolok ukurnya sampai sejauh mana seseorang mampu memenuhi kebutuhan paling mendasar untuk hidup layak.

Fabiola Febrinastri | RR Ukirsari Manggalani
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 08:07 WIB
Membanggakan, Kota Metro Mengalami Penurunan Angka Kemiskinan Hingga 6,44 Persen
Kepala BPS Kota Metro Arum Purbowati (Dok: Metrokota.go.id)

SuaraLampung.id - Kepala BPS Kota Metro Arum Purbowati memandang kemiskinan secara lebih objektif dengan menggunakan pendekatan kemampuan memenuhi kebutuhan minimum sebesar 2.100 kilokalori per orang per hari.

Menurutnya pendekatan ini menegaskan bahwa kemiskinan tidak semata-mata tampak dari penampilan luar, melainkan dari sejauh mana seseorang mampu memenuhi kebutuhan paling mendasar untuk hidup layak.

“Dengan perspektif ini, angka kemiskinan yang dirilis BPS bukan hanya statistik semata, melainkan cerminan nyata tentang bagaimana masyarakat berjuang untuk mempertahankan kualitas hidup mereka,” ungkapnya, Kamis (2/10/2025).

Dalam lima tahun terakhir, Arum Purbowati mengatakan Kota Metro berhasil menunjukkan tren penurunan kemiskinan yang konsisten dan signifikan. 

Baca Juga:BRI dan LinkUMKM Dorong Inovasi UMKM Kopi Milik Veronica

Pada tahun 2021 persentase penduduk miskin masih berada di angka 8,93%, namun secara bertahap terus menurun hingga mencapai 6,44% pada 2025. 

Capaian ini bahkan lebih baik dibandingkan Kota Bandar Lampung yang pada periode yang sama turun dari 9,11% menjadi 6,95%. Dengan demikian, Metro berhasil mempertahankan posisinya sebagai kota dengan tingkat kemiskinan lebih rendah di antara dua kota besar di Lampung.

“Kota Metro kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah dengan angka kemiskinan terendah di Provinsi Lampung. Dengan persentase penduduk miskin sebesar 6,44%, Metro mampu menekan angka kemiskinan jauh di bawah rata-rata provinsi yang mencapai 10,00%. Jika dibandingkan dengan daerah lain, Metro hanya sedikit lebih tinggi dari Mesuji (5,92%), namun tetap lebih rendah daripada Tulang Bawang Barat (6,72%) dan Kota Bandar Lampung (6,95%),” jelasnya.

Lebih lanjut Arum memaparkan bahwa, keempat daerah ini menunjukkan capaian positif karena berhasil menjaga angka kemiskinan tetap rendah. Sebaliknya, kontras terlihat di Lampung Utara, yang mencatat persentase kemiskinan tertinggi yaitu 15,78%, memperlihatkan betapa lebar kesenjangan antarwilayah di Lampung.

“Namun, keunggulan Metro tidak berhenti pada angka persentase saja. Dari sisi kualitas kemiskinan, kondisi Kota Metro juga jauh lebih baik dibandingkan rata-rata provinsi. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Metro hanya 0,55, jauh di bawah rata-rata Provinsi Lampung yang mencapai 1,54. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk miskin di Metro rata-rata hanya sedikit berada di bawah garis kemiskinan, sehingga kebutuhan tambahan untuk keluar dari status miskin relatif kecil. Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Metro juga sangat rendah, yakni 0,07 dibandingkan rata-rata provinsi 0,34, menandakan hampir tidak ada kesenjangan ekstrem antarpenduduk miskin,” jabarnya.

Baca Juga:Manfaatkan KUR BRI, Omzet UMKM Nanas di Lampung Ini Meningkat Pesat

Arum Purbowati menyatakan kisah tentang Metro bukan hanya soal menurunnya angka kemiskinan, tetapi juga tentang keberhasilan membangun fondasi data yang kuat. Pendataan Susenas pada Maret lalu berhasil dilakukan tanpa satu pun non-respon, sebuah keberhasilan yang jarang terjadi.

“Hal ini tercapai berkat dukungan penuh Pemerintah Kota Metro dan kesadaran masyarakat akan pentingnya data sebagai dasar perumusan kebijakan. Warga Metro telah menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar objek statistik, melainkan subjek yang aktif membangun potret nyata kotanya. Dari sini kita belajar, bahwa angka kemiskinan yang membaik lahir dari kombinasi antara kepercayaan, partisipasi, dan komitmen bersama. Lebih dari sekadar angka, inilah kisah Metro yang menyentuh hati—sebuah kota kecil yang dengan tekad dan kebersamaan mampu menapaki jalan menuju masa depan yang lebih sejahtera,” pungkasnya.***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak