Jadi Saksi Ramalan Gus Dur Soal Prabowo Jadi Presiden, Said Aqil Beber Kehebatan Intuisi Sang Kiai

Kiai Said Aqil membagikan pengalamannya langsung tentang kehebatan Gus Dur yang mampu melihat jauh ke depan.

Wakos Reza Gautama
Kamis, 25 September 2025 | 12:12 WIB
Jadi Saksi Ramalan Gus Dur Soal Prabowo Jadi Presiden, Said Aqil Beber Kehebatan Intuisi Sang Kiai
KH Said Aqil Siradj beber kehebatan intuisi Gus Dur. [Dok NU]
Baca 10 detik
  • KH Said Aqil Siradj menjadi saksi ramalan Gus Dur bahwa Prabowo akan menjadi Presiden di usia tua
  • Gus Dur juga pernah meramal KH Said Aqil Siradj menjadi Ketum PBNU di usia 56 tahun
  • Kehebatan Gus Dur lainnya adalah bisa mengetahui isi pembicaraan walau sedang tidur

SuaraLampung.id - Sosok KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selalu menyisakan kisah dan kenangan yang tak terhingga. Di tengah kepemimpinannya yang kontroversial namun brilian, Gus Dur juga dikenal memiliki kelebihan dalam meramal masa depan.

Kisah-kisah ini seringkali menjadi perbincangan hangat, dan salah satu saksi mata yang paling kredibel adalah KH Said Aqil Siradj, mantan Ketua Umum PBNU.

Saat berbincang di podcast Total Politik, Kiai Said Aqil membagikan pengalamannya langsung tentang kehebatan Gus Dur yang mampu melihat jauh ke depan.

Salah satu ramalan Gus Dur yang paling menghebohkan adalah mengenai sosok Prabowo Subianto. Banyak orang mengaitkan dulu Gus Dur pernah bilang Prabowo itu orang yang paling ikhlas.

Baca Juga:Lulusan Mekkah, Mengapa KH Said Aqil Siradj Tidak Jadi Pengikut Wahabi?

"Gus Dur pernah bilang Prabowo itu orang yang paling ikhlas. Dipecat dari Pangkostrad tidak melawan. 'Mengko mbakale nanti akan jadi presiden kalau sudah tua.' Saya dengar sendiri, Pak Muhaimin dengar, Pak Iskandar juga dengar," kata Kiai Said Aqil.

Konteksnya, saat itu Prabowo baru saja dipecat dari Pangkostrad. Gus Dur mengomentari keikhlasan Prabowo yang menerima pemecatan tanpa perlawanan. Ramalan ini terbukti nyata, di mana Prabowo akhirnya menjadi Presiden Indonesia di usia 73 tahun.

Kesaksian ini menegaskan bahwa perkataan Gus Dur bukan sekadar omongan kosong, melainkan sebuah pandangan visioner yang diucapkan di hadapan beberapa saksi penting.

Tak hanya soal kepresidenan, Gus Dur juga pernah meramalkan masa depan Kiai Said secara pribadi. Kiai Said menceritakan suatu ketika Gus Dur mampir ke rumahnya usai joging di pagi hari.

Gus Dur lalu minta air putih, minta roti tawar. Kiai Said Aqil lalu menyalakan AC hingga membuat Gus Dur tertidur sambil ngorok di kursi.

Baca Juga:Jika Suyudi Ario Seto Jadi Kapolri, Ini Mengulang Sejarah di Era Presiden SBY

Setelah 20 menitan, Gus Dur terbangun dan dengan santainya berujar, "Nanti sampean kalau sudah usia 56 jadi Ketua Umum PBNU."

Dan benar saja, Kiai Said menjabat Ketua Umum PBNU pada tahun 2010, persis di usianya yang ke-56 tahun. "Persis saya 56 tahun 2010 jadi Ketua PBNU," tegas Kiai Said.

Kejadian lain yang tak kalah mencengangkan adalah ketika Gus Dur menghadiri seminar di Gedung Pustaka Nasional mengenang Jenderal Simatupang.

"Narasumbernya dua muslim Gus Dur dan Pak Rudini, dua nonmuslim Muji Sutrisno dengan Yakub Utomo," kisah Kiai Said.

Saat itu, Gus Dur tak langsung naik ke panggung. "Gus Dur datang enggak mau naik, duduk di duduk di bawah dulu. Tidur nyenyak berkeringat malah tidurnya."

Yang luar biasa, ketika dipanggil untuk berbicara, Kiai Said membangunkan Gus Dur. "Malah ketika dipanggil, dipersilakan saya bangunkan. Saya bangunin khusus. Naik, omongannya orang tiga tadi dikomentari semua. Padahal dia enggak dengar, tidur."

Bagaimana mungkin Gus Dur bisa mengomentari pembicaraan yang sama sekali tidak didengarnya? Ini menjadi bukti nyata keistimewaan Gus Dur dalam menangkap informasi dan memahami konteks, seolah memiliki indra keenam yang melampaui batas-batas normal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak