- Susno Duadji menilai reformasi Polri harus dimulai dari para elit kepolisian
- Susno menyarankan elit Polri yang ada saat ini diganti semua dengan generasi muda
- Generasi baru Polri ini diseleksi ketat hingga didapat orang-orang berintegritas
SuaraLampung.id - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, menyuarakan kritik pedas terhadap institusi Polri.
Tak tanggung-tanggung, Susno mendesak reformasi total, bukan sekadar polesan, dengan sasaran utama, elite Polri yang dinilai mandul dan tak mampu membawa perubahan.
Dalam pernyataannya yang blak-blakan, Susno menegaskan bahwa akar masalah reformasi Polri ada pada kepemimpinan di level atas.
"Siapa yang harus direformasi? Pertama adalah elite Polri-nya. Elite Polri sekarang jelas tidak mampu mereformasi Polri," tegas Susno dikutip dari akun Youtube pribadinya.
Baca Juga:Kasus Ojol Dilindas, Susno Duadji Sentil Pimpinan Polri: Jangan Cuma Salahkan Kompol dan Sopir
Ia beralasan, ketidakmampuan ini terbukti dari banjirnya keluhan, baik dari internal kepolisian maupun masyarakat luas.
Sorotan tajam Susno tertuju pada kinerja pelayanan Polri yang dinilai jauh dari harapan. Ia mencontohkan kasus-kasus pelaporan yang justru viral karena penolakan atau penanganannya yang berlarut-larut.
"Melapor kan banyak kemarin ada melapor katanya tidak usah melapor saja sampai viral gitu," sindirnya mengenai fenomena tagar percuma lapor polisi.
Tak hanya itu, Susno juga menyoroti lambatnya penanganan perkara. "Nangani perkara juga gitu bertahun-tahun tidak selesai. Kemudian orang tertentu demikian," imbuhnya, menyiratkan adanya standar ganda atau diskriminasi dalam proses hukum.
Kritik paling keras Susno dialamatkan pada dugaan keberpihakan Polri terhadap pemilik modal atau investor. Ia menunjuk kasus sengketa lahan rakyat yang kerap berujung pada kekalahan masyarakat di hadapan perusahaan perkebunan atau pertambangan.
Baca Juga:Revolusi Kompolnas: Susno Duadji Usul Kewenangan Super, Bisa Copot Kapolri
"Polri terasa memihak kepada pemilik modal. Misalnya tanah rakyat diserobot oleh perkebunan, diserobot oleh pertambangan. Rakyat selalu kalah," ungkap Susno dengan nada prihatin.
Ia bahkan secara spesifik menyebut insiden di Pulau Rempang, yang sempat heboh, di mana rakyat kalah karena dianggap tidak memiliki sertifikat.
"Nampak Polri itu seolah-olah memihak kepada pemodal, memihak kepada investor. Kemudian terjadi di mana itu? Di Riau. Di pulau apa itu? Di pulau yang kemarin ribut, heboh, viral kan? Sehingga rakyatnya kalah. Dikalahkan katanya tidak ada sertifikat dan sebagainya," paparnya, menuntut Polri untuk kembali pada khitahnya sebagai pelindung rakyat.
Rombak Elite, Ganti dengan Darah Muda Berintegritas
Lantas, bagaimana solusinya? Susno tak main-main. Ia menyerukan perombakan total kepemimpinan Polri. Menurutnya, sudah saatnya elite-elite saat ini "diistirahatkan" dan diganti dengan darah-darah muda yang memiliki visi dan integritas.
"Nah, bagaimana caranya? Ya direformasi orang-orangnya dulu yang sekarang ini siapa mulai dari siapa ya mulai dari pimpinan tertinggi pejabat-pejabat penting di kepolisian direformasi semua diistirahatkan gitu ganti anak-anak muda," tegasnya.