Viral Tebar Lele Berujung Mutasi: Camat Palas Jadi Guru SD Usai Jalan Rusak Diprotes Warga

Surhayanah kini ditempatkan sebagai tenaga pendidik alias guru di SDN 1 Karang Sari

Wakos Reza Gautama
Rabu, 16 April 2025 | 22:46 WIB
Viral Tebar Lele Berujung Mutasi: Camat Palas Jadi Guru SD Usai Jalan Rusak Diprotes Warga
Camat Palas Surhayanah dimutasi menjadi guru SD oleh Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama. [Lampungpro.co]

SuaraLampung.id - Camat Palas, Surhayanah, dicopot dari jabatannya oleh Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama. Mutasi Surhayanah ini merupakan buntut viralnya aksi protes warga Palas mengenai kondisi jalan rusak.

Surhayanah kini ditempatkan sebagai tenaga pendidik alias guru di SDN 1 Karang Sari, Ketapang, Lampung Selatan.

Langkah tersebut, diambil setelah melalui evaluasi kinerja yang mencakup beberapa aspek penting terkait pemerintahan di Kecamatan Palas.

Keputusan ini juga merupakan respons atas permasalahan yang muncul sebelumnya, termasuk soal viralnya kondisi jalan rusak yang diisi ikan lele sebagai bentuk protes dari warga.

Baca Juga:Tempat Wisata Dipadati Pengunjung, Lampung Selatan Raup Rp3,6 Miliar Saat Libur Lebaran 2025

Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama menegaskan, penyegaran dan penyesuaian posisi pejabat sangat penting dilakukan, demi memastikan kualitas pelayanan publik tetap terjaga.

"Keputusan ini diambil menyusul evaluasi internal terhadap kinerja aparatur di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan," kata Radityo Egi Pratama dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com, Rabu (16/4/2025).

Menurut Egi, pentingnya untuk menempatkan setiap aparatur pada posisi yang tepat sesuai dengan kompetensi dan latar belakang mereka.

Camat Palas sendiri, diketahui memiliki latar belakang sebagai seorang pendidik sebelum menjabat di pemerintahan, yang dinilai cocok untuk mendukung proses pembelajaran di SDN 1 Karang Sari.

"Penempatan ini merupakan bagian dari upaya penataan dan optimalisasi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan pemerintahan. Kami ingin semua elemen bekerja di posisi yang paling sesuai dengan kompetensinya," ujar Radityo Egi Pratama.

Baca Juga:Bupati Lampung Selatan Tanggapi Aksi Protes Warga Tebar Lele di Jalan Rusak

Langkah tersebut, juga menjadi bagian dari penyegaran struktural, menyusul evaluasi terhadap pelaksanaan sejumlah program di wilayah Kecamatan Palas.

Pemkab Lampung Selatan terus berkomitmen untuk menempatkan pegawai pada posisi yang tepat, demi meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Tebar Lele

Sebelumnya ratusan masyarakat di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, menggelar aksi unjuk rasa dengan menebar sebanyak 400 ikan lele ke jalan yang berlubang pada Kamis (10/4/2025).

Penebaran ikan lele di jalan penghubung antar Desa Bumi Daya, Tanjung Jaya, Bumi Asri, Bumi Asih, Bumi Restu, dan Pulau tersebut, bentuk protes warga lantaran jalan yang kondisinya rusak parah sudah lama tidak tersentuh perbaikan.

Salah satu warga Desa Bumi Restu, Rheo Shely mengatakan aksi ratusan warga turun ke jalan tersebut bentuk protes dan mendesak pemerintah daerah dan provinsi agar segera membangun jalan penghubung antar kecamatan yang kondisinya rusak parah.

"Jalan tersebut juga tidak hanya penghubung antar-desa, melainkan jalur itu penghubung antar-kecamatan bahkan jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur," kata Rheo dikutip dari ANTARA.

Ia menjelaskan seluruh warga setempat sangat mengeluhkan jalan rusak tersebut, bahkan jalan itu sudah rusak lebih dari 10 tahun dah hingga saat ini belum ada tindakan perbaikan.

"Jalan ini sudah lama rusaknya, kalau kondisi hujan lubang-lubang terisi penuh dengan air dan sangat membahayakan pengguna jalan. Dan harapan kami dengan adanya aksi ini Pemkab Lampung Selatan bisa prihatin dan memperbaiki jalan yang kondisinya rusak parah ini," katanya.

Menurut Rheo, jalur ini menjadi urat nadi aktivitas pertanian warga yang mayoritas petani padi dan jagung di Kecamatan Palas, bahkan wilayah tersebut dikenal sebagai salah satu lumbung pangan di Lampung Selatan.

“Kami masyarakat di Kecamatan Palas ini tidak butuh janji, Pak Bupati. Kami hanya ingin pembangunan jalan yang adil dan merata,” ucapnya.

Rheo menerangkan warga menilai pemerintah daerah kurang adil dalam pemerataan pembangunan. Mereka berharap pemerintah mendengarkan suara masyarakat yang selama ini merasa terpinggirkan.

"Aksi damai ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan tuntutan atas minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap infrastruktur jalan desa yang sangat vital bagi roda perekonomian dan pertumbuhan masyarakat di wilayah Kecamatan Palas," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini