SuaraLampung.id - Viral di media sosial memperlihatkan sejumlah sopir truk terlibat perkelahian dengan sejumlah petugas di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Lampung Selatan pada Senin (7/4/2025) sore.
Dari video yang beredar, para sopir truk tersebut mengeluh hingga protes karena tak kunjung naik ke kapal untuk melakukan penyeberangan, sehingga membuat kualitas muatan truknya berkurang, bahkan muatannya ada yang membusuk.
Menanggapi insiden tersebut, Direktur Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bakauheni, Lampung Selatan, Tatang Rohadi membenarkan adanya peristiwa tersebut, namun saat ini sudah berakhir dengan perdamaian.
"Iya peristiwa itu terjadi kemarin sore, ada sedikit keributan atas keberangkatan kendaraan. Jadi ini sebelumnya kami sudah sepakat kalau ada jalur khusus yang sayuran, hewan, buah-buahan dan logistik lainnya," kata Tatang Rohadi dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com, Selasa (8/4/2025).
Baca Juga:Ponsel Pemudik Dirampas di Jalinsum Lampung Selatan, Modusnya Bikin Geram
Sebelum peristiwa itu terjadi, pengelola Pelabuhan BBJ bersama para pengguna jasa juga sudah menyepakati skema jalur khusus hingga antrean naik kapal, agar mendahulukan muatan logistik.
"Kami sudah sampaikan kepada sopir, agar barang prioritas ini tidak busuk sehingga disimpulkan 70 banding 30. Jadi 30 persen ini mobil angkutan kecil dan 70 persen mobil besar di dalam kapal," ujar Tatang Rohadi.
Tatang menyebut, aturan tersebut juga sudah tertuang dalam aturan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yang menjelaskan ada aturan keberangkatan kendaraan yang diprioritaskan, agar mengangkut barang prioritas terlebih dahulu.
"Namun dalam prosesnya, ada sejumlah orang yang menjadi provokator, hingga terjadi keributan. Alhamdulillah, setelah adanya mediasi dan diberi pengertian akhirnya urusan itu sudah clear," sebut Tatang Rohadi.
Setelah kejadian tersebut, kondisi antrean di Pelabuhan BBJ langsung terpantau kondusif dan terkendali, terutama pada antrean kendaraan muatan.
Baca Juga:Wanita Muda Dihabisi Suami di Kontrakan Bakauheni, Pengakuan Pelaku Bikin Geram
Penumpang Hari Terakhir Arus Balik
Hari terakhir buka posko arus balik Lebaran Idul Fitri 2025, ASDP mencatat 125.506 pemudik di Pulau Sumatera balik ke Pulau Jawa lewat Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan pada H+7 atau Senin (7/4/2025).
General Manajer ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin mengatakan, jumlah tersebut, dari data di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan pada 7 April 2025 mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 23.59 WIB.
"Jumlah tersebut terdiri dari 11.619 pemudik pejalan kaki dan 113.787 pemudik dalam kendaraan," kata Syamsudin, Selasa (8/4/2025).
Kemudian untuk kendaraan yang sudah kembali menyeberang ke Pulau Jawa lewat Pelabuhan Bakauheni pada H+7, tercatat ada 28.839 unit kendaraan baik sepeda motor maupun roda empat atau lebih.
"Ada pun rincian untuk pemudik sepeda motor yang mulai balik menyeberang Pulau Jawa di Pelabuhan Bakauheni, tercatat ada 9.891 unit sepeda motor," ujar Syamsudin.
Sementara untuk kendaraan roda empat tercatat ada 16.844 unit kendaraan, untuk kendaraan bus ada 955 unit kendaraan, untuk truk atau kendaraan besar lainnya mencapai 1.149 unit kendaraan.
Pada hari terakhir posko arus balik H+7 Lebaran Idulfitri 2025, ASDP Bakauheni mengoperasikan 53 unit Kapal Ferry dengan 147 trip perjalanan.
Sebelumnya Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal memastikan bahwa pelaksanaan perjalanan para pemilir di puncak arus balik dalam Lebaran 2025 telah berjalan dengan lancar.
"Mari bersama-sama kita hantarkan masyarakat dengan rasa puas dan merasa terlayani dengan baik oleh negara kembali ke perantauan setelah pulang kampung. Sinergisitas, kekompakan, dan pelayanan kita adalah pelayanan negara kepada rakyatnya," ujar Rahmat Mirzani Djausal dikutip dari ANTARA.
Ia pun memastikan seluruh pelaksanaan puncak arus balik Lebaran bagi masyarakat bisa berlangsung dengan lancar dengan kerja sama berbagai pihak melalui beberapa upaya seperti menerapkan delay system, menyediakan buffer zone di rest area jalan tol dan jalan arteri untuk mengurai penumpukan kendaraan, melakukan penapisan tiket, dan kesiapsiagaan posko kesehatan dan posko Lebaran 2025.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menanggulangi segala potensi hambatan di lapangan. Keberhasilan pengamanan dan kelancaran arus balik sangat bergantung pada sinergi yang baik antara petugas lapangan, instansi pemerintah, dan masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan berdasarkan data yang dihimpun Dinas Perhubungan Provinsi Lampung perkiraan arus balik terjadi dari 5-7 April 2025 dengan jumlah pemilir sebanyak 522.000 orang dan 128.000 kendaraan.