SuaraLampung.id - Polsek Penengahan, Polres Lampung Selatan, menyelidiki kasus perampasan ponsel milik pemudik di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Desa Gayam, Senin (7/4/2025), sekitar pukul 01.00 WIB.
Pelaksana Tugas (Plt) Kapolsek Penengahan, Iptu Donal Afriansyah menjelaskan, korban berinisial MA (16), warga Bekasi, Jawa Barat.
"Korban MA berboncengan sepeda motor hendak mengantar T (14) ke sebuah pondok pesantren di daerah Desa Negeri Pandan, Kecamatan Kalianda," kata Donal, Senin (7/4/2025).
Saat melintasi Jalinsum, Desa Gayam, Kecamatan Penengahan, korban berhenti karena melihat dua orang tak dikenal pengendara sepeda motor mengaku kehabisan bensin lalu diantar ke SPBU terdekat.
Baca Juga:Tiga Ratusan Ribu Lebih Pemudik Menyeberang ke Jawa di Puncak Arus Balik Lebaran 2025
Selesai memberikan pertolongan, korban kembali melanjutkan perjalanan dan tiba-tiba bertemu dengan salah seorang pengendara sepeda motor yang dibantu mengisi bensin.
"Menurut pengakuan korban, terduga pelaku memberhentikan sepeda motor korban lalu merampas handphone disertai ancaman menggunakan senjata tajam," ujar dia.
Pascakejadian, salah seorang warga setempat kebetulan melihat korban lalu diantar untuk melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Penengahan, sekitar pukul 03.00 WIB.
"Kami tengah mendalami laporan korban dan sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut," tegas Kapolsek.
Donal Afriansyah mengimbau, supaya masyarakat berhati-hati dan waspada saat melakukan perjalanan di malam hari untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga:Arus Balik Memuncak! Polisi Terapkan Sistem Tunda di Pelabuhan Bakauheni
Anak Pemudik Tertinggal di Rest Area
Sebelumnya seorang anak bernama Resi Diningrat sempat tertinggal di Rest Area KM 116 B Tol Trans Sumatera saat keluarganya sedang dalam perjalanan pulang dari Medan menuju Bogor. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat itu, kedua orangtua Resi sedang beristirahat di dalam mobil di Rest Area KM 116 B. Tanpa sepengetahuan mereka, Resi keluar dari mobil dan tertidur di lokasi rest area.
“Saat mereka melanjutkan perjalanan dan tiba di Rest Area KM 87 B, barulah mereka menyadari bahwa anaknya tidak berada di dalam mobil,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari.
Sementara itu, Kanit 3 Sat PJR Polda Lampung Ipda Jofan Klose Antherson mengatakan, menyadari putra mereka tertinggal, pasangan suami istri tersebut langsung melaporkan kejadian itu kepada petugas Kepolisian dari Sat PJR Induk 03 Ditlantas Polda Lampung yang sedang bertugas di rest area tersebut.
Tanpa menunggu lama, Ipda Jofan bersama personel langsung bergerak cepat. Mereka menghubungi petugas yang sedang berjaga di Rest Area KM 116 B dan meminta dilakukan penyisiran area.
“kami langsung berkoordinasi dan melakukan pencarian di sekitar lokasi. Tak butuh waktu lama, anak tersebut ditemukan dalam keadaan tertidur di salah satu sudut rest area,” katanya.
Setelah berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, Resi segera dibawa kembali ke Rest Area KM 87 B untuk dipertemukan kembali dengan orangtuanya. Suasana haru pun tak terhindarkan ketika sang anak akhirnya kembali ke pelukan keluarga.
“Alhamdulillah anak tersebut berhasil ditemukan dan diserahkan kembali kepada orangtuanya dalam keadaan sehat dan baik. Ini berkat respon cepat anggota kami yang sigap menangani laporan,” tambahnya.
Jofan juga mengimbau kepada seluruh pemudik untuk lebih berhati-hati dan waspada selama perjalanan, terutama saat beristirahat di rest area.
“Pastikan seluruh anggota keluarga dalam kondisi aman dan lengkap sebelum melanjutkan perjalanan. Jangan sampai ada yang tertinggal, apalagi anak-anak yang bisa saja tidak menyadari kendaraan telah berjalan,” pesannya.
“Masyarakat jangan ragu melapor kepada petugas di lapangan jika mengalami kendala. Polri hadir untuk membantu dan memberikan rasa aman dalam perjalanan,” tutupnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam perjalanan jauh, terutama di masa arus balik yang padat dan melelahkan. Berkat sinergi dan kepedulian aparat, keluarga tersebut bisa melanjutkan perjalanan mereka dengan tenang dan utuh kembali.