Mirza melanjutkan pihaknya akan terus melakukan evaluasi serta pemantauan selama arus balik berlangsung, terutama saat puncak arus balik pada 7-8 April 2025.
"Teknis pelaksanaan nanti akan dilakukan oleh tim yang ada di lapangan, tapi memang pengaktifan Pelabuhan Panjang hanya jadi opsi cadangan. Sebab di Pelabuhan Ciwandan hanya bisa digunakan di malam hari, sehingga kami akan lihat dahulu untuk aktivasi Pelabuhan Panjang terkait ini," ucap dia.
Menurut dia, pada Senin (31/3/2025) Menteri Perhubungan telah mengunjungi Pelabuhan Bakauheni untuk mengevaluasi pelaksanaan arus mudik dan untuk mengatur skema di arus balik.
"Memang ada beberapa hal yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan, seperti perlu mempersiapkan dan diperbaikinya beberapa cara agar arus pemilir di arus balik ini lancar bisa berjalan dengan sempurna," tambahnya.
Baca Juga:Arus Balik Lebaran 2025: Diskon Penyeberangan Bakauheni-Merak Hingga 36 Persen
Menhub Tinjau Pelabuhan Bakauheni
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung saat angkutan arus balik Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Saya ke sini untuk memastikan teman-teman di Pelabuhan Bakauheni menyiapkan segala sesuatunya agar menjadi lebih baik," kata Menhub di sela mengecek persiapan arus balik pada sarana dan prasarana transportasi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, sebagaimana keterangan di Jakarta, Selasa (1/4/2025).
Menhub Dudy mengatakan kedatangannya bertujuan untuk memastikan sejumlah langkah persiapan dalam menghadapi arus balik, seperti penyelenggaraan pelabuhan seperti delaying system dan pengaturan flow.
"Di situlah intinya salah satu tools kita supaya penyelenggaraannya jadi lebih baik,” ujar Menhub.
Baca Juga:Fokus Arus Balik 2025: Polda Lampung Siagakan Personel, Titik Krusial Dijaga Ketat
Lebih lanjut, Menhub mengatakan sejumlah langkah yang diambil untuk mempersiapkan arus balik di Pelabuhan Bakauheni antara lain clustering, delaying system serta buffer zone.
Selain itu juga disiapkan kantong-kantong untuk parkir, termasuk delaying system agar para penumpang tidak menunggu terlalu lama di pelabuhan.
"Jadi itu semua adalah langkah-langkah teknis yang disiapkan, yang pada ujungnya adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, terkait jumlah kapal dan pelabuhan, Menhub memastikan masih sangat cukup untuk menampung pemudik.
"Ada 67 kapal, yang dikerahkan sekitar 40-an. Nanti dari Lampung juga ada tiga pelabuhan yang dioperasikan yaitu Pelabuhan Wika Beton, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, serta Pelabuhan Bakauheni,” ucapnya. (ANTARA)