SuaraLampung.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung memastikan ketersediaan bahan pokok seperti minyak goreng, gula dan beras aman menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Kepala Bidang Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung Ayu Kumala Dewi menuturkan, pihaknya sudah melakukan pemantauan stok bahan pokok di sejummlah pasar tradisional dan ritel.
"Pantauan kami di lapangan stok bahan pokok terutama minyak goreng, gula dan beras masih relatif aman," kata Ayu Kumala Dewi, Jumat (22/11/2024).
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan memastikan dan menjaga stabilitas harga dan pasokan di tengah tingginya kebutuhan masyarakat pada periode tersebut.
Baca Juga:Polisi Kawal Ketat Distribusi Logistik Pilkada Bandar Lampung Hingga TPS
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan ketersediaan pangan menjelang Natal dan tahun baru," kata dia.
Hingga saat ini, lanjut Ayu, pihaknya belum menemukan indikasi kelangkaan bahan pokok, terutama untuk bahan-bahan yang rawan penimbunan seperti gula, minyak goreng dan beras.
"Kalau stok bahan pokok aman, tapi memang akan ada sejumlah komoditas yang naik. Namun, kenaikan tersebut bersifat musiman dan tidak mempengaruhi stabilitas stok pangan di Bandar Lampung," kata dia.
Ayu menegaskan Pemkot Bandar Lampung akan terus memantau distribusi bahan pokok di pasar-pasar tradisional dan ritel modern untuk mencegah penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan atau lonjakan harga yang tidak wajar.
“Kami akan memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar, terutama menjelang momen-momen penting seperti pilkada, Natal dan tahun baru. Ini adalah upaya kami untuk menjaga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi tanpa hambatan,” kata dia.
Baca Juga:Distribusi Logistik Pilkada Bandar Lampung Dimulai H-3 Pemungutan Suara
Ayu mengatakan bahwa untuk stok minyak goreng di Bandar Lampung sebanyak 1.356 ton sedangkan kebutuhan masyarakat berjumlah 1.122 ton, kemudian gula ketersediaan 650 ton dan kebutuhan warga sebanyak 517 ton.
"Lalu untuk beras ketersediaan mencapai 2.290 ton dengan kebutuhan berjumlah 1.302 ton," kata dia. (ANTARA)